OBAT TRADISIONAL

Ramuan Obat Sambiloto

Khasiat herba sambiloto :


Hepatitis, infeksi saluran empedu, disentri basiler, tifoid, diare, influenza, radang amandel (tonsilitis), abses paru, malaria, radang paru (pneumonia), radang saluran nafas (bronchitis), radang ginjal (pielonefritis), radang telingah tengah (OMA), radang usus buntu, sakit gigi, demam, kencing nanah (gonore), kencing manis (diabetes melitus), TB paru, skrofulderma, batuk rejan (pertusis) sesak nafas, leptospirosis, darah tinggi, kusta, keracunan jamur, keracunan singking, keracunan tempe bongkrek, keracunan makanan laut. Kanker, penyakit trofoblas, kehamilan anggur (mola hidatidosa) tumor paru.

Cara pemakaian :


Herba kering sebanyak 10-20 gr direbus atau herba kering digiling halus menjadi bubuk lalu diseduh. Minum 3-4 kali sehari, 4-6 tablet untuk pengobatan kanker. Untuk pemakain luar herba segar direbus, gunakan airnya untuk mencuci. Atau herba segar digiling halus, bubuhkan di tempat yang sakit seperti digigit ular berbisa, bisul, atau gatal-gatal.

Therapy Herba :


Tifoid
Daun sambiloto segar sebanyak 15 lembar direbus dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, tambahkan madu secukupnya, langsung diminum sekaligus. Lakukan 3 kali sehari.


Disentri Basiler, Diare, Bronchitis, radang paru

Herba kering sebanyak 10 gr-15 gr direbus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Setelah dingin saring dan minum 2 kali sehari, masing-masing setengah gelas.


Influenza, Sakit Kepala, Demam

Bubuk kering sambiloto sebanyak 1 gr diseduh dengan 1 cangkir air panas. Setelah dingin langsung diminum. Lakukan 3-4 kali sehari.


Demam
Daun sambiloto segar sebanyak 1 genggam ditumbuk. Tambahkan setengah cangkir air bersih, saring lalu diminum. Daun segar digiling halus. Gunakan sebagai tapal badan yang panas.


TB Paru

Daun sambiloto kering digiling menjadi bubuk. Tambahkan madu secukupnya (sambil diaduk rata-rata) lalu dibuat pil dengan diameter 0.5 cm. Pil ini lalu diminum dengan air matang, sehari 2kali (sekali minum 15 pil)



Batuk Rejan, Darag Tinggi


7 lembar daun sambiloto segar diseduh dengan ½ cangkir air panas. Tambahkan air panas secukupnya (sambil diaduk. setelah dingin langsung diminum. Lakukan 3 kali sehari.


Radang Paru, radang Mulut, Tonsilitis


Bubuk kering herba sambiloto 4,5 gr diseduh dengan air panas. Setelah dingin, tambahakan madu secukupnya. Minum sekaligus. Faringitis herba sambiloto segar sebanyak 9 gr dicuci. Bilas dengan air matang. Bahan tersebut dikunyah, airnya ditelan.

Hidung Berlendir, OMA, Sakit Gigi

15 gr herba segar direbus dengan 3 gelas air samapi tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring. Minum 2 kali sehari. Tiap minum ½ gelas.




Kencing Manis

½ genggam daun segar dicuci. Rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring minum sehabis makan. Lakukan 3 kali sehari. Tiap minum ¾ gelas.


Kencing Nanah

Sebanyak 3 tangkai sambiloto utuh dicuci lalu direbus dengan 4 gelas minum air bersih hingga tersisa 2 gelas. Setelah dingin saring minum dengan madu seperlunya, 3 kali sehari, tiap minum ¾ gelas.

Khasiat-Khasiat Jahe Merah

1. Untuk Atasi Rematik


Ramuan 1:

Siapkan jahe merah segar 20 gram, temulawak 20 gram, cabe jawa 20 gram, kumis kucing 30 gram, daun komfrey 30 gram, dan air untuk minum 4 gelas.

Semua bahan dicuci bersih, rajang atau diiris tipis, lalu direbus. Tunggu hingga air rebusan tersisa 2 gelas, kemudian saring.


Minum 2 kali pada pagi dan sore hari, sekali minum 1 gelas. Agar rasanya lebih segar, tambahkan 2 sendok makan madu dan perasan jeruk nipis.


Ramuan 2:
Siapkan jahe merah segar 20 gram, daun dewa segar 30 gram, irisan kering mahkota dewa 20 gram, daun meniran segar 30 gram, daun sendok 30 gram, dan air untuk minum 4 gelas. Semua bahan dicuci bersih, diiris atau dirajang kecil-kecil, lalu direbus. Tunggu hingga air rebusan tersisa 2 gelas, kemudian saring.


Minum 2 kali sehari pada pagi dan sore hari, sekali minum 1 gelas. Bila suka, tambahkan madu.

2. Untuk Atasi Keropos Tulang


Siapkan jahe merah segar 20 gram, kacang hijau 30 gram, biji cengkih 10 gram, kapulaga 10 gram, merica 15 gram, kayumanis 20 gram, dan air 4 gelas.

Bahan-bahan dicuci bersih dan dilumatkan atau dimemarkan. Rebus hingga air rebusan tersisa 2 gelas, kemudian disaring. Minum 2 kali sehari pada pagi dan sore hari setelah makan. Sekali minum 1 gelas. Agar rasanya nikmat, bisa ditambahkan 2 sendok makan madu.

3. Untuk Atasi Asma


Siapkan jahe merah segar 20 gram, daun sambiloto 30 gram, daun randu 30 gram, daun lampes 20 gram, dan air untuk minum 4 gelas. Semua bahan setelah dicuci bersih, diiris atau dirajang kecil. Rebus hingga air rebusan tersisa 2 gelas, lalu saring.
Minum 2 kali sehari pada pagi dan sore hari setelah makan. Sekali minum 1 gelas. agar rasanya segar, bisa ditambahkan madu dan perasan jeruk nipis.


4. Untuk Atasi Stroke

Siapkan jahe merah 20 gram, mengkudu 40 gram, pule pandak 20 gram, daun dewa 30 gram, daun ciremai 20 gram, air untuk minum 4 gelas. Setelah semua dicuci, dirajang atau diiris. Rebus dengan air 4 gelas hingga air rebusan tersisa 1,5 (satu setengah) gelas, kemudian saring. Minum tiga kali pada pagi, siang, dan sore setelah makan. Sekali minum _ (setengah) gelas.


5. Menambah Gairah Seks

Siapkan jahe merah 15 gram, gingseng 30 gram, cabe jawa 20 gram, lada hitam 20 gram, air untuk minum 4 gelas. Semua bahan dicuci, direbus hingga air rebusan tersisa 2 gelas kemudian disaring. Minum 2 kali pada pagi dan sore. Sekali minum 1 gelas. Bisa tambahkan kuning telur 1 butir dan 2 sendok makan madu murni. Aduk hingga merata sebelum diminum.

Tanaman Herbal Afrodisiak

Dari catatan yang ada di Kebun Tanaman Obat Karyasari, setidaknya ada lima jenis tumbuhan yang termasuk dalam kategori tanaman afrodisiak.


1. Daun sendok. Ambil tiga sendok biji daun sendok, lalu digiling, tambah tiga sendok madu, minum.

2. Tapak liman. Untuk meningkatkan gairah pria yang terganggu sakit pinggang, ambil tiga batang tanaman bersama akarnya, masukkan ke dalam tiga gelas air, rebus hingga tinggal dua gelas, minum sehari dua kali satu gelas.

3. Lengkuas merah. Untuk mendongkrak gairah, ambil rimpang secukupnya, direbus, airnya diminum. Sebaiknya dicampur dengan tanaman obat lain.

4. Adas. Untuk merangsang ereksi, adas sebagai bahan campuran dengan tanaman obat lain.
5. Jahe merah. Kandungan aktif dan khasiat yang ada pada rimpangnya, dapat mengatasi ejakulasi dini, merangsang ereksi, memperkuat daya tahan sperma, serta meningkatkan aktivitas kelenjar endokrin.


WANITA BOLEH JUGA

Hebatnya, sifat afrodisiak pada obat herbal bisa dimanfaatkan juga oleh kaum wanita. Secara prinsip, kerjanya di dalam tubuh tetap sama, yaitu memperlancar peredaran darah ke organ seksual. Hanya saja, wanita lebih membutuhkan fungsi analeptik dan adaptogen untuk kesegaran fisik dan peningkatan daya tahan tubuh terhadap kelemahan fungsi tubuh, penyakit ataupun stres.

Jamu bagi wanita sudah mencakup berbagai hal yang menyangkut gangguan fungsi rahim, semisal haid, keputihan, kehamilan, dan sebagainya.*



RAMUAN AFRODISIAK SEDERHANA

Gunakan bahan tanaman obat yang ada di dapur:
* Lengkuas merah 50 g, iris tipis-tipis.
* Jahe merah 25 g, iris tipis-tipis.
* Gula merah 100 g.

Rebus dengan air tiga gelas, biarkan mendidih hingga tersisa dua gelas, lalu diminum. [Pemesanan/ Pembelian Kapsul Herbal Alami Afrodisiak - Telepon atau SMS 081 320

Cara Mengatasi Istri Yang Frigid (Sulit Mencapai Orgasme)

Bila istri anda termasuk wanita frigid atau wanita yang sangat sulit mencapai orgasme dan tidak merasakan gairah saat bercinta dengan anda, maka cara di bawah ini dapat anda gunakan. :


BAHAN :
- 10 gram kumis kucing atau remujung
- 15 gram daun pegangan atau kaki kuda/cowekan
- 20 gram daun sembung
- 1 butir telur ayam kampung diambil kuningnya saja

CARANYA :
Kumis kucing, pegangan dan daun sembung direbus dengan air 1 liter sampai masak.

PEMAKAIAN :
Telur ayam dipecah lalu diambil kuningnya saja. Telan kuning telur ayam tersebut dalam keadaan mentah. Kemudian rebusan ramuan jamu di atas diminum.

Lakukan cara ini paling tidak selama seminggu

Perlu anda ketahui daun kumis kucing dan pegangan juga berkhasiat untuk melancarkan buang air kecil dan menghancurkan batu empedu.

Resep Herbal Untuk Hepatitis

Sebelum mengetahui obat herbal untuk hepatitis. Sebaiknya kita mengenal dan tahu dulu apa itu hepatitis. Disini saya mencoba menjelaskan seluk beluk hepatitis.
Istilah "Hepatitis" dipakai untuk semua jenis peradangan pada hati (liver). Penyebabnya dapat berbagai macam, mulai dari virus sampai dengan obat-obatan, termasuk obat tradisional. Virus hepatitis juga ada beberapa jenis, hepatitis A, hepatitis B, C, D, E, F dan G. Manifestasi penyakit hepatitis akibat virus bisa akut ( hepatitis A ) dapat pula hepatitis kronik ( hepatitis B,C ) dan adapula yang kemudian menjadi kanker hati ( hepatitis B dan C ).


Hepatitis A

Seringkali infeksi hepatitis A pada anak-anak tidak menimbulkan gejala, sedangkan pada orang dewasa menyebabkan gejala mirip flu, rasa lelah, demam, diare, mual, nyeri perut, mata kuning dan hilangnya nafsu makan. Gejala hilang sama sekali setelah 6-12 minggu. Orang yang terinfeksi hepatitis A akan kebal terhadap penyakit tersebut. Berbeda dengan hepatitis B dan C, infeksi hepatitis A tidak berlanjut ke hepatitis kronik.
Masa inkubasi 30 hari.Penularan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi feces pasien, misalnya makan buah-buahan, sayur yang tidak dimasak atau makan kerang yang setengah matang. Minum dengan es batu yang prosesnya terkontaminasi.
Saat ini sudah ada vaksin hepatitis A, memberikan kekebalan selama 4 minggu setelah suntikan pertama, untuk kekebalan yang panjang diperlukan suntikan vaksin beberapa kali. Pecandu narkotika dan hubungan seks anal, termasuk homoseks merupakan risiko tinggi tertular hepatitis A.


Hepatitis B

Gejala mirip hepatitis A, mirip flu, yaitu hilangnya nafsu makan, mual, muntah, rasa lelah, mata kuning dan muntah serta demam. Penularan dapat melalui jarum suntik atau pisau yang terkontaminasi, transfusi darah dan gigitan manusia.
Pengobatan dengan interferon alfa-2b dan lamivudine, serta imunoglobulin yang mengandung antibodi terhadap hepatitis-B yang diberikan 14 hari setelah paparan.
Vaksin hepatitis B yang aman dan efektif sudah tersedia sejak beberapa tahun yang lalu. Yang merupakan risiko tertular hepatitis B adalah pecandu narkotika, orang yang mempunyai banyak pasangan seksual. Mengenai hepatitis C akan kita bahas pada kesempatan lain.



Hepatitis D

Hepatitis D Virus ( HDV ) atau virus delta adalah virus yang unik, yang tidak lengkap dan untuk replikasi memerlukan keberadaan virus hepatitis B. Penularan melalui hubungan seksual, jarum suntik dan transfusi darah. Gejala penyakit hepatitis D bervariasi, dapat muncul sebagai gejala yang ringan (ko-infeksi) atau amat progresif.

Hepatitis E

Gejala mirip hepatitis A, demam pegel linu, lelah, hilang nafsu makan dan sakit perut. Penyakit yang akan sembuh sendiri ( self-limited ), keculai bila terjadi pada kehamilan, khususnya trimester ketiga, dapat mematikan. Penularan melalui air yang terkontaminasi feces.

Hepatitis F

Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan. Saat ini para pakar belum sepakat hepatitis F merupakan penyakit hepatitis yang terpisah.


Hepatitis G


Gejala serupa hepatitis C, seringkali infeksi bersamaan dengan hepatitis B dan/atau C. Tidak menyebabkan hepatitis fulminan ataupun hepatitis kronik. Penularan melalui transfusi darah jarum suntik. Semoga pengetahuan ini bisa berguna bagi Anda dan dapat Anda teruskan kepada saudara ataupun teman Anda.



Mencegah Kanker Hati

KANKER hati merupakan kanker yang sering dijumpai di Indonesia. Kanker ini dihubungkan dengan infeksi Hepatitis B atau Hepatitis C. Artinya pada umumnya penderita kanker hati pernah terinfeksi Hepatitis B atau C.

Penyakit Hepatitis B dan Hepatitis C sering dialami penduduk Indonesia. Kedua penyakit ini ditularkan melalui cairan tubuh. Virus Hepatitis B dan Hepatitis C dapat ditularkan melalui hubungan seksual, jarum suntik, dan transfusi darah.

Pada umumnya dewasa ini di negeri kita transfusi darah sudah aman, darah yang akan diberikan diskrining Hepatitis B, Hepatitis C, dan HIV. Dengan demikian kemungkinan penularan Hepatitis dan HIV melalui transfusi darah sudah menjadi kecil. Gejala penyakit Hepatitis, virus biasanya dimulai dengan demam, pegal otot, mual, mata menjadi kuning, dan air seni berwarna kemerahan seperti air teh. Namun, tidak semua orang mengalami gejala seperti itu.

Gejala Hepatitis C biasanya lebih ringan dibandingkan dengan Hepatitis A atau B. Setelah terserang Hepatitis A pada umumnya penderita sembuh secara sempurna, tidak ada yang menjadi kronik. Hepatitis B juga sebagian besar akan sembuh dengan baik dan hanya sekitar 5-10 persen yang akan menjadi kronik. Bila hepatitis B menjadi kronik maka sebagian penderita hepatitis B kronik ini akan menjadi sirosis hati dan kanker hati.
Pada Hepatitis C penderita yang menjadi kronik jauh lebih banyak. Sebagian penderita Hepatitis C kronik akan menjadi sirosis hati dan kanker hati. Hanya sebagian kecil saja penderita Hepatitis B yang berkembang menjadi kanker hati. Begitu pula pada penderita Hepatitis C hanya sebagian yang menjadi kanker hati. Biasanya diperlukan waktu 17 sampai dengan 20 tahun seorang yang menderita Hepatitis C untuk berkembang menjadi sirosis hati atau kanker hati.

Sekarang memang ada obat baru untuk Hepatitis B yang disebut lamivudin. Obat ini berupa tablet yang dimakan sekali sehari. Sedangkan jika diperlukan pengobatan untuk Hepatitis C tersedia obat Interferon (suntikan) dan Ribavirin (kapsul). Namun penggunaan obat-obat tersebut memerlukan pengawasan dokter. Hasil pemeriksaan darah yang menunjukkan anti HBs positif berarti Anda pernah terinfeksi virus Hepatitis B, namun virus tersebut sudah tidak ada lagi dalam darah Anda (HbsAg negatif). Itu bahkan menunjukkan bahwa Anda sekarang sudah mempunyai kekebalan terhadap Hepatitis B (anti HBs positif). Karena itu selama kadar antibodi anti HBs Anda tinggi, maka Anda tak perlu lagi divaksinasi. Imunisasi Hepatitis B dapat dimulai sejak bayi.
Anti HCV negatif artinya Anda belum pernah terinfeksi Hepatitis C. Sampai sekarang ini belum ada vaksin untuk Hepatitis C sehingga Anda dianjurkan agar berhati-hati sehingga tidak tertular Hepatitis C. Jadi hindari kontak dengan cairan tubuh orang lain. Salah satu cara yang efektif untuk menurunkan kekerapan kanker hati adalah dengan imunisasi Hepatitis B. Ini telah dibuktikan di banyak negara. Ternyata, negara-negara yang mempunyai program imunisasi Hepatitis B yang baik kekerapan kanker hati menurun dengan nyata. Mudah-mudahan masyarakat kitapun peduli terhadap imunisasi Hepatitis B ini.
Setelah kita tahu tentang hepatitis, berikut contoh beberapa resep herbal untuk membantu pengobatan hepatitis:


Resep 1.

30 gram temu lawak (dikupas dan diris-iris) + 15 gram sambiloto kering + 60 gram akar alang-alang. Semua dicuci, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum untuk 2 kali sehari.

Resep 2.

30-60 gram daun serut/mirten segar + 60 gram pegagan + 30 gram meniran. Semua dicuci, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum untuk 2 kali sehari.

Resep 3.

10 gram jamur kayu/lingzhi + 10 gram biji kacapiring (zhi zi), keduanya dicuci, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum untuk 2 kali sehari. (kedua bahan dapat dibeli di toko obat Tionghoa)

Resep 4.

60 gram rumput mutiara atau rumput lidah ular segar + 30 gram tumbuhan jombang segar + 25 gram kunyit. dicuci bersih, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum untuk 2 kali sehari.


Catatan :

- pilih salah satu resep dan lakukan secara teratur

- tetap konsultasi ke dokter

- untuk perebusan, gunakan periuk tanah, panci kaca atau enamel.

Daun Sendok Sebagai Tanaman Obat

Daun sendok merupakan gulma di perkebunan teh dan karet, atau tumbuh liar di hutan, ladang, dan halaman berumput yang agak lembab, kadang ditanam dalam pot sebagai tumbuhan obat. Tumbuhan ini berasal dari daratan Asia dan Eropa, dapat ditemukan dari daratan rendah sampai 3.300 dpl. Tumbuhan obat ini tersebar luas di dunia dan telah dikenal sejak dahulu kala serta merupakan salah satu dari 9 tumbuhan obat yang dianggap sakral di Anglo Saxon


Tena menahun, tumbuh tegak, tinggi 15 - 20 cm, Daun tunggal, bertangkai panjang, tersusun dalam roset akar. Bentuk daun bundar telur sampai lanset melebar, tepi rata atau bergerigi kasar tidak teratur, permukaan licin atau sedikit berambut, pertualangan melengkung, panjang 5 - 10 cm, Lebar 4– 9 cm, warnanya hijau. Perbungaan majemuktersusun dalam bulir yang panjangnya sekitar 30 cm, kecil-kecil, warna putih. Buah lonjong atau bulat telur, berisi 2 – 4 biji berwarna hitam dan keriput. Daun muda bisa dimasal sebagai sayuran. Perbanyakan dengan biji.


Sifat dan Khasiat


Herba ini bersifat manis dan dingin. Berkhasiat sebagai antiradang, antiseptik, peredam demam (antiperik), peluruh kencing (diuretik), peluruh dahak (ekspektoran), obat batuk (antitusif), penghentian pendarahan (hemostatis), astrigen, menerangkan penglihatan dengan menormalkan aktivitas organ hati yang berlebihan, dan menghilangkan haus.

Biji bersifat manis, dingin, masuk meridian ginjal, hati, usushalus dan paru. Berkhasiat sebagai diuretik, afrodisiak, menyehatkan paru, ekspektoran, pencahar (laksans), meredakan panas hati dan menerangkan penglihatan. Rebusan biji meningkatkan pengeluaran urea, asam urat, dan sodium chloride.

Kandungan Kimia

Herba ini mengandung plantagin, aukubin, asam ursolik, b -sitosterol, n-hentriakontan, dan plantagluside yang terdiri dari methyl D-galaktosa, L-arabinosa dan rhammosa. Juga mengandung tanin, kalium dan vitamin (B1, C, A). kalium bersifat peluruh kencing dan melarutkan endapan garam kalsium yang tersapt dalam ginjal dan kandung kencing. Zat aktif aukubin selain berkhasiat melindungi hati terhadap pengaruh zat beracun yang dapat merusak sel-sel hati (hepatoprotektor), juga berkhasiat antiseptik.


Biji (che qian zi) daun sendok mengandung asam planteroklik, plantasan (dengan komposisi xylose, arabinose, asam galacturonat dan rhamnose), protein, musilago, aucubin, asam suksinat, adenin. Cholin, katalpol, syringin, asam lemak (palmitat, stearat, arakidat, oleat, linolenat dan linoleat), serta flavanone glycoside. Sedangkan bagian akar mengandung naphazolin.


Bagian yang Digunakan

Herba, biji, akar. Biji dikumpulkan setelah masak lalu digongseng dengan air asin.

Indikasi
Herba berkhasiat mengatasi


* Gangguan pada saluran kencing seperti infeksi saluran kencing, kencing berlemak, kencing berdarah, bengkak karena penyaki ginjal, (nefotik edema), kencing sedikit karena panas dalam,
* Batu empedu, batu ginjal,
* Radang prostat (prostatitis)
* Influenza, demam, batuk rejan, (pertusis), radang saluran napas (bronkitis),
* Diare, disentri, nyeri lambung,
* Radang mata merah (konjungtivitas), menerangkan penglihatan yang kabur,
* kencing manis (DM)
* hepatitis akut disertai kuning (hepatitis ikterik akut),
* cacingan, gigitan serangga, dan
* pendarahan seperti mimisan, batuk darah.

Akar berkhasiat mengatasi

* Keputihan (leukore) dan nyeri otot

Biji berkhasiat mengatasi

* Gangguan pencernaan pada anak,
* Perangsangan birahi (afridisoak), beser mani (spermatorea),
* Kencing sakit (disuria), sukar kencing, rasa penuh di perut bagian bawah,
* Diare, disentri
* Cacingan
* Penglihatan kabur
* Mata merah, bengkak dan terasa sakit akibat panas ada organ hati
* Batuk disertai banyak dahak
* Biri-beri, darah tinggi (hipertensi)
* Sakit kuning (juandince), dan
* Rematik gout.

Cara Pemakaian

Herba kering sebanyak sebanyak 10 – 15 g atau yang segar sebanyak 15 – 30 g direbus, lalu diminum airnya. Bisa juga herba segar ditumbuk lalu lalu diperas dan disaring untuk diminum. Untuk pemakaian bijinya, siapkan 10 – 15 g biji daun sendok, lalu direbus dan diminum airnya. Untuk pemakaian luar, herba segar dipipis lalu dibubuhkan pada luka berdarah, tersiram air atau bisul lalu dibalut. Pemakaianjuga bisa dengan cara direbus, lalu airnya untuk kumur-kumur pada radang gusi dan sakit tenggorok. Bisa juga digunakan dengan cara digiling halus, lalu dibuat salep untuk mengatasi bisul, bisul, dan koreng.

Efek famakologis dan hasil penelitian

Fraksi etil asetat (asam) daun sendok dengan dosis 2 g/kg bb yang diberikan secara oral pada tikus putih jantan yang telah diinduksi dengan asetosal 200 mg /kg bb, ternyata mempunyai aktivitas antiulcer. Panapisan fitokimia fraksi etil asetat asam menunjukkan adanya golongan tripenoid dan monopenoid (Sariati, Jurusan Farmasi FMIPA UNPAD, 1993)

Infus daun sendok 10% dan 20& terhadap kalarutan Ca dan Mg dari batu ginjal secara in vitro, mempunyai efek melarutkan kalsium dan magnesium dari batu ginjal secara bermakna dibandingkan air suling (Ismedsyah, Jurusan Farmasi FMIPA USU, 1991)

Ekstrak daun sendok pada konsentrasi 1 – 3 g/ml menunjukkan daya antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Shigella sennei (Meriana Sugiarto, Fak. Farmasi Univ. Katolik Widya Mandala, 1992)


Contoh Pemakaian


Melancarkan Kencing

Herba daun segar sebanyak 6 ons dicuci, tambahkan gula batu secukupnya. Bahan tersebut direbus dengan 3 liter air rebusannya tersisa separo. Minum seperti air the, habiskan dalam sehari. Herba daun sendok segar dicuci lalu ditumbuk sampai lumat. Peras dan saring sampai airnya terkumpul ½ geals. Tambahkan madu 1 sendok makan, lalu diminum sekaligus.


Kencing Berdarah

Herba daun sendok segar dicuci lalu ditumbuk sampai lumat. Peras dan saring sampai airya terkumpul 1 gelas. Minum sebelum makan


Disentri Panas

Herba daun sendok segar dicuci lalu ditumbuk halus. Peras dan saring sampai terkumpul 1 gelas. Tambahkan madu 2 sendok makan sambil diaduk merata. Air perasan tersebut lalu ditim sebentar. Minum sekaligus selagi hangat.


Disentri basiler, diare

Herba daun sendok segar sebanyak 30 g setelah dicuci bersih lalu direbus dengan 2 gelas air sampai air rebusannya tinggal 1 gelas. Setelah dingin disaring , airnya diminum sehari 2 kali, masing-masing ½ gelas.


Mimisan
Daun sendok segar sebanyak 15 g dicuci lalu dipipis, seduh dengan secangkir air panas. Setelah dingin diperas dan disaring, lalu diminum sekaligus.


Batuk berdahak, batuk darah

Herba daun sendok segar sebanyak 60 g dicuci lalu tambahkan air bersih sampai terendam dan 30 g gula batu. Ditim sampai mendidih selama 15 menit. Minum selagi hangat.

Bronkitis
Herba daun sendok segar sebanyak 30 g dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring minum 2 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas . Lakukan selama 1 - 2 minggu


Kencing manis

Herba daun sendok segar 1 tanaman seutuhnya dan daun salam 7 lemabr direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin airnya disaring lalu diminum sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.


Kencing batu

Herba daun sendok segar sebanyak 30 g dan 7 lembar daun avokad dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin airnya disaring lalu diminum sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.


Hepatitis akut disertai ikterik (kuning)

Seluruh bagian tumbuhan daun sendok segar sebanyak 60g dicuci. Setelah bersih masukkan ke dalam panci email, lalu tambahkan 30 g gula batu serta 3 gelas air. Rebus sampai airnya tersisa 1,5 gelas. Setelah dingin disaring, masing-masing 3/4 gelas. Nafsu makan biasanya timbul dalam 5 - 7 hari, sedangkan warna kuning menghilang dalam 14 hari.

Luka berdarah

Herba daun sendok segar secukupnya dicuci lalu ditumbuk. setelah halus lalu diperas. Air yang terkumpul untuk mengompres lukanya.


Bisul
Herba daun sendok segar sebanyak 1 tanaman dicuci lalu ditumbuk halus. Tambahkan air kapur sirih secukupnya sambil diaduk rata hingga menjadi seperti bubur. Turapkan pada bisul, lalu dibalut. Sehari diganti 2 kali. Biji daun sendok karing digiling halus sampai menjadi bubuk. Tambahkan vaselin secukupnya, lalu oleskan pada bisul. Ramuan ini akan mengurangi peradangan kulit dan pebentukan nanah pada bisul maupun abses

Perangsang nafsu seks, beser main

Biji daun sendok kering digiling halus sampai menjadi bubuk. Seduh dengan 100cc air panas. Selagi hangat tambahkan madu sebanyak 3 sendok makan sambil diaduk rata, lalu minum sekaligus.


Gangguan pencernaan pada anak

Biji disangrai, lalu digiling halus menjadi bubuk. Bubuk ini diseduh dengan 1/2 cangkir air panas, minum selagi hangat. Dosis: umur 4 - 12 bulan 0,5 g/kali., 1 - 2 tahun: 1 g/kali; sehari 3 - 4 kali


Keputihan
Akar daun sendok sebanyak 10 g dicuci lalu ditumbuk sampai halus. Tambahkan air cucian beras ketan secukupnya sambil diaduk merata. Peras dan saring, hasilnya diminum sekaligus.

Catatan
Supaya tidak lengket ke panci atau dengan simplisia yang lain, biji daun sendok harus dimasukkan ke dalam kantong plastik bila ingin direbus.

Tanaman Obat Ciplukan ( Physalis peruviana, Linn.)

Sinonim : Physalis angulata. Linn. Physalis minina, Linn.

Familia : Solanaceae

Uraian :
Tumbuhan Ciplukan (Physalis minina) merupakan tumbuhan liar, berupa semak/perdu yang rendah (biasanya tingginya sampai 1 meter) dan mempunyai umur kurang lebih 1 tahun. Tumbuhan ini tumbuh dengan subur di dataran rendah sampai ketinggian 1550 meter diatas permukaan laut, tersebar di tanah tegalan, sawah-sawah kering, serta dapat ditemukan di hutan-hutan jati. Bunganya berwarna kuning, buahnya berbentuk bulat dan berwarna hijau kekuningan bila masih muda, tetapi bila sudah tua berwarna coklat dengan rasa asam-asam manis. Buah Ciplukan yang muda dilindungi cangkap (kerudung penutup buah).

Nama Lokal :
Morel berry (Inggris), Ciplukan (Indonesia), Ceplukan (Jawa); Cecendet (Sunda), Yor-yoran (Madura), Lapinonat (Seram); Angket, Kepok-kepokan, Keceplokan (Bali), Dedes (Sasak); Leletokan (Minahasa);


Penyakit Yang Dapat Diobati :
Diabetes melitus, Sakit paru-paru, Ayan, Borok;

Pemanfaatan :

1. Diabetes Mellitus

Bahan: tumbuhan ciplukan yang sudah berbuah dicabut beserta

akar-akarnya dan dibersihkan.

Cara membuat: dilayukan dan direbus dengan 3 gelas air sampai

mendidih hingga tingga 1 gelas, kemudian disaring

Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari.

2. Sakit paru-paru

Bahan: tumbuhan ciplukan lengkap (akar, batang, daun, bunga dan

buahnya).

Cara membuat: direbus dengan 3-5 gelas air sampai mendidih dan

disaring.

Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari 1 gelas.

3. Ayan

Bahan: 8-10 butir buah ciplukan yang sudah dimasak.

Cara menggunakan: dimakan setiap hari secara rutin.

4. Borok

Bahan: 1 genggam daun ciplukan ditambah 2 sendok air kapur sirih.

Cara membuat: ditumbuk sampai halus

Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian yang sakit.

Komposisi :
Buah Ciplukan mengandung senyawa kimia asam sitrun dan fisalin. Selain itu buah Ciplukan juga mengandung Asam Malat, Alkaloid, Tanin, Kriptoxantin, Vitamin C dan Gula. [Pemesanan/ Pembelian Kapsul Herbal Alami Ciplukan - Telepon atau SMS 081 320 321 322]. [
Sumber]

Tentang Tanaman Waru (Hibiscus tiliaceus L.)

Tumbuhan tropis berbatang sedang, terutama tumbuh di pantai yang tidak berawa atau didekat pesisir. Waru tumbuh liar di hutan dan di ladang, kadang-kadang ditanam di pekarangan atau di tepi jalan sebagai pohon pelindung. Pada tanah yang subur batangnya lurus, tetapi pada tanah yang tidak subur batangnya tumbuh membengkok, peracabangan dan daun-daunnya lebih lebar.


Pohon, tinggi 5-15 m. Batang berkayu, bulat bercabang, warna cokelat. Daun bertangkai, tunggal berbentuk jantung atau bundar telur, diameter sekitar 19 cm. Pertulangan menjari, warnanya hijau, bagian bawah berambut abu-abu rapat.

Bunga berdiri sendiri atau 2-5 dalam tandan, bertaju 8-11 buah, berwarna kuning dengan noda ungu pada pangkal bagian dalam, berubah menjadi kuning merah dan akhirnya menjadi kemerah-merahan. Buah bulat telur, berambut lebat, beruang lima, panjang sekitar 3 cm, berwarna cokelat. Biji kecil, berwarna cokelat muda.

Daun mudanya biasanya dimakan sebagai sayuran. Kulit kayu berserat, biasanya digunakan untuk membuat tali. Waru dapat diperbanyak dengan biji.

Sifat dan Khasiat
Daun berkhasiat antiradang, antitoksik,peluruh dahak dan peluruh kencing. Akar berkhasiat sebagai penurun panas dan peluruh haid.

Kandungan Kimia
Daun mengandung saponin, flavonoida dan polifenol, sedangkan akarnya mengandung saponin, flavonoida dan tanin

Bagian yang digunakan
Bagian yang digunakan adalah daun, akar dan bunga.

Indikasi
Daun waru digunakan untuk pengobatan :

* TB Paru-paru, batuk,sesak napas,
* Radang amandel (tonsilitis),
* Demam,
* Berak darah dan lendir pada anak, muntah darah,
* Radang usus,
* Bisul,abses,
* Keracunan singkong,
* Penyubur rambut, rambut rontok,

Akar digunakan untuk mengatasi :

* Terlambat haid,
* Demam,

Bunga digunakan untuk pengobatan :

* Radang mata

Cara pemakaian
Untuk obat yang diminum, gunakan daun segar sebanyak 50-100g atau 15-30g bunga. Rebus dan air rebusannya diminum..

Untuk pemakaian luar, giling daun waru segar secukupnya sampai halus. Turapkan ramuan ini pada kelainan kulit, seperti bisul atau gosokkan pada kulit kepala untuk mencegah kerontokan rambut dan sebagai penyubur rambut.

Contoh pemakaian

* TB Paru

1. Potong-potong 1 genggam daun waru segar, lalu cuci seperlunya. Tambahkan 3 gelas minum air bersih, lalu rebus sampai airnya tersisa sekitar 3/4-nya. Setelah dingin, saring dan tambahkan air gula ke dalam air saringannya, lalu diminum, sehari 3 kali masing-masing 3/4 gelas minum.

2. Sediakan daun waru, pegagan (Centella asiatica L.) dan daun legundi (Vitex trifolia L.) masing-maisng 1/2 genggam, 1/2 bidara upas (Merremia mammosa Lour.), 1 jari rimpang kencur (Kaempferia galanga L.) dan 3 jari gula enau. Cuci semua bahan-bahan tersebut, lalu potong-potong seperlunya. Masukkan kedalam periuk tanah atau panci email. Masukkan 3 gelas minum air bersih, lalu rebus sampai airnya tersisa 3/4-nya. Setelah dingin, saring dan air saringannya siap untuk diminum, sehari 3 kali masing-masing 3/4 gelas.

* Batuk
Cuci 10 lembar daun waru segar, lalu potong-potong seperlunya. Tambahkan 3 gelas minum air bersih, lalu rebus sampai tersisa 3/4 bagian. Setelah dingin saring dan air saringannya diminum, sehari 3kali, masing-masing 1/3 bagian. Sebelum diminum, tambahkan madu secukupnya.
* Batuk berdahak
Cuci 10 lembar daun waru yang masih muda sampai bersih, lalu tambahkan gula batu seukuran telur burung merpati. Tambahkan 3 gelas minum air bersih, lalu rebus sampai airnya tersisa 3/4 bagian.Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari 3 kali minum, masing-masing 1/3 bagian.
* Radang amandel
Cuci 1 genggam daun waru segar, lalu rebus dalam 2 gelas air bersih sampai air rebusannya tersisa 1 1/2 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya digunakan untuk berkumur (gargle) terus diminum sehari 3-4 kali, setiap kali cukup seteguk.
* Radang usus
Makan daun waru muda yang masih kuncup sebagai lalap.
* Berak darah dan lendir pada anak
Cuci 7 lembar daun waru muda (yangmasih kuncup) sampai bersih.
Tambahkan 1/2 cangkir air sambil diremas-remas sampai airnya mengental seperti selai. Tambahkan gula aren sebesarkacang tanah sambil diaduk sampai larut. Peras dan saring menggunakan sepotong kain halus. Minum air saringannya sekaligus.
* Muntah darah
Cuci 10 lembar daun waru segar sampai bersih,lalu giling halus. Tambahkan 1 cangkir air minum sambil diremas-remas. Selanjutnya saring dan tambahkan air gula secukupnya kedalam air saringannya lalu diminum sekaligus.
* Rambut rontok
Cuci 30 lembar daun waru segar dan 20 daun randu segar (Ceiba pentandra Gaertn.), lalu giling sampai halus. Tambahkan 2 sendok makan minyak jarak dan air perasan 1 buah jeruk nipis, sambil diaduk sampai rata. Saring ramuan tersebut menggunakan sepotong kain sambil diperas. Gunakan air perasannya untuk menggosok kulit kepala sambil dipijat ringan. Lakukan sore hari setelah mandi, lalu bungkus rambut dengan handuk atau sepotong kain. Selanjutnya cuci rambut keesokkan harinya. Lakukan 3 kali seminggu.
* Penyubur rambut
Cuci 15 lembar daun waru muda, lalu remas-remas dalam 1 gelas air bersih sampai airnya seperti selai. Selanjutnya,peras dan saring menggunakan sepotong kain. Embunkan cairan yang terkumpul selama semalam. Keesokan paginya, gunakan cairan tersebut untuk membasahi rambut dan kulit kepala. Alhasil, kepala menjadi sejuk dan rambut akan tumbuh lebih subur..
* Bisul
Cuci 5 lembar daun waru segar, lalu giling sampai halus. Tambahkan air garam secukupnya sampai menjadi adonan seperti bubur. Turapkan adonan pada bisul dan sekelilingnya, lalu balut dengan kain perban. Ganti ramuan 2-3 kali sehari.
* Nyeri sewaktu kencing pada anak-anak
Cuci 5 lembar daun waru segar, tambahkan adas dan pulosari secukupnya,lalu giling sampai halus. Gunakan adonan ini sebagai tapal yang diletakkan pada perut bagian bawah.
* Demam

1. Cuci 1/2 jari akar waru dan akar 2 tanaman lapak liman, lalu rebus dalam 3 gelas air bersih sampai tersisa separonya. Setelah dingin,saring dan air saringannya diminum,sehari 3 kali, masing-masing 1/2 gelas.

2. Rebus 15g daun waru segar dalam 2 gelas air bersih selama 20 menit. Setelah dingin, saring dan air saringannya dibagi menjadi 2 bagian sama banyak. Minum 2 kali sehari, pagi dan sore hari.

3. Sediakan 15 lembar daun waru segar dan 2 batang tanaman tapak liman (Elephantopus scaber L.) beserta akarnya. Selanjutnya, remas-remas dalam 1 ember air mandi. Gunakan airnya untuk memandikan penderita demam (menggunakan handuk kecil)

Catatan
Hibiscus similis B1.adalah jenis waru yanga hampir sama dengan H. Tiliaceus. Tampaknya,jenis ini lebih banyak ditanam, yang dikenal dengan waru gunung (Sunda), waru gombong, waru kopek (Jawa) dan waru klence (Madura).

Sumber: Atlas Tumbuhan Obat Ind./Dr. Setiawan Dalimartha/Nty

Mangkokan (Nothopanax scutellaium Merr.)

Tumbuhan ini sering ditanamsebagai taman hias atau tanaman pagar, walaupun dapat ditemukan tumbuh liar diladang dan tepi sungai. Mangkokan di sini jarang atau tidak pernah berbunga, menyukai tempat terbuka yang terkena sinar matahari atau sedikit terlindung, dan dapat tumbuh pada ketinggian 1 - 200 m dpl.

Perdu tahunan, tumbuh tegak, tinggi 1 - 3 m, batang berkayu, bercabang, bentuknya bulat, panjang dan lurus. Daun tunggal, bertangkai, agak tebal, bentuknya bulat berlekuk seperti mangkok, pangkal berbentuk jantung, tepi bergerigi, diameter 6 - 12 cm, pertulangan menyirip, warnanya hijau tua. Bunga majemuk, bentuk payung, warnanya hijau. Buahnya buah buni, pipih, hijau. Biji kecil, keras dan berwarna cokelat.

Zaman dahulu, dalam keadaan darurat daunya digunakan sebagai piring atau mangkok untuk makan bubur sagu sehingga dinamakan daun mangkok. Daun muda dapat dimakan sebagai lalap, urapan mentah, atau direbus dan dibuat sayur. Daunnya juga dapat dimanfaatkan untuk makan ternak. Perbanyakan dengan setek batang.

Sifat dan Khasiat
Akar berkhasiat sebagai peluruh kencing (diuretik). Daun berkhasiat sebagai diuretik, anti-radang (anti-flamasi).

Kandungan Kimia
Batang dan daun mengandung kalsium oksalat, peroksidase, amygdalin, fosfor, besi, lemak, protein, serta vitamin A, B1 dan C.

Bagian yang digunakan: akar

Indikasi
Akar dan daun mengkokan berkhasiat untuk mengatasi:
Radang payudara, pembengkakan dan melancarkan pengeluaran ASI, rambut rontok, sukar kencing, bau badan dan luka.

Cara Pemakaian
Ambil daun secukupnya lalu direbus dan diminum. Untuk pemakaian luar, daun tua digiling halus dan dipakai secara setempat.

Contoh Pemakaian
Radang Payudara, Pembengkakan disertai bendungan ASI
Daun mengkokan tua secukupnya diremas dengan minyak kelapa dan sedikit kunyit yang telah diparut. Panaskan di atas api, hangat-hangat ditaruh pada payudara yang membangkak.

Luka
Daun mangkokan segar secukupnya dicuci bersih lalu digiling halus. Taruh di atas luka, lalu dibalut. Ganti 2 - 3 kali sehari.

Sukar Kencing
Daun mangkokan tua yang masih segar direndam dalam air panas beberapa saat. Angkat, lalu hangat hangat dikompreskan pada perut bagian bawah.

Rambut Rontok
Daun mangkokan tua yang masih segar secukupnya setelah dicuci bersih lalu digiling halus. Tambahkan sedikit minyak kelapa sambil diaduk sampai seperti bubur. Kemudian saring dan peras. Hasil perasan dioleskan pada kulit kepala sambil dipijat ringan. Biarkan sampai mengering, lalu rambut dicuci sampai bersih. Lakukan setiap hari.
Sumber : Atlas Tumbuhan Obat Indonesia/Dr. Setiawan Dalimartha/Hadi

Khasiat Aloevera / Lidah Buaya

Selain menyuburkan rambut, lidah buaya juga dikenal berkhasiat untuk mengobati sejumlah penyakit. Diantaranya diabetes melitus dan serangan jantung. Lidah buaya atau Aloevera adalah salah satu tanaman obat yang berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit. Tanaman ini sudah digunakan bangsa Samaria sekitar tahun 1875 SM. Bangsa Mesir kuno sudah mengenal khasiat lidah buaya sebagai obat sekitar tahun 1500 SM. Berkat khasiatnya, masyarakat Mesir kuno menyebutnya sebagai tanaman keabadian. Seorang peracik obat-obatan tradisional berkebangsaan Yunani bernama Dioscordes, menyebutkan bahwa lidah buaya dapat mengobati berbagai penyakit. Misalnya bisul, kulit memar, pecah-pecah, lecet, rambut rontok, wasir, dan radang tenggorokan.

Bahwa keampuhan lidah buaya tak lain karena tanaman ini memiliki kandungan nutrisi yang cukup bagi tubuh manusia. Hasil penelitian lain terhadap lidah buaya menunjukkan bahwa karbohidrat merupakan komponen terbanyak setelah air, yang menyumbangkan sejumlah kalori sebagai sumber tenaga.

Makanan Kesehatan
Menurut seorang pengamat makanan kesehatan (suplemen), dari sekitar 200 jenis tanaman lidah buaya, yang baik digunakan untuk pengobatan adalah jenis Aloevera Barbadensis miller. Lidah buaya jenis ini mengandung 72 zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Di antara ke-72 zat yang dibutuhkan tubuh itu terdapat 18 macam asam amino, karbohidrat, lemak, air, vitamin, mineral, enzim, hormon, dan zat golongan obat. Antara lain antibiotik, antiseptik, antibakteri, antikanker, antivirus, antijamur, antiinfeksi, antiperadangan, antipembengkakan, antiparkinson, antiaterosklerosis, serta antivirus yang resisten terhadap antibiotik.

Mengingat kandungan yang lengkap itu, lidah buaya bukan cuma berguna menjaga kesehatan, tapi juga mengatasi berbagai penyakit. “Misalnya lidah buaya juga mampu menurunkan gula darah pada diabetesi yang tidak tergantung insulin. Dalam waktu sepuluh hari gula darah bisa normal.

Mengandung Antioksidan
Beberapa unsur mineral yang terkandung dalam lidah buaya juga ada yang berfungsi sebagai pembentuk antioksidan alami. Misalnya vitamin C, vitamin E, dan zinc. Bahkan hasil penelitian yang dilakukan ilmuwan asal Amerika Serikat menyebutkan bahwa dalam Aloevera barbadensis miller terdapat beberapa zat yang bisa berfungsi sebagai antioksidan. Antioksidan itu berguna untuk mencegah penuaan dini, serangan jantung, dan beberapa penyakit degeneratif.

Lidah buaya bersifat merangsang pertumbuhan sel baru pada kulit. Dalam lendir lidah buaya terkandung zat lignin yang mampu menembus dan meresap ke dalam kulit.
Lendir ini akan menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit. Hasilnya, kulit tidak cepat kering dan terlihat awet muda. Selain wasir, lidah buaya bisa mengatasi bengkak sendi pada lutut, batuk, dan luka. Lidah buaya juga membantu mengatasi sembelit atau sulit buang air besar karena lendirnya bersifat pahit dan mengandung laktasit, sehingga merupakan pencahar yang baik. Sejauh ini, penelitian belum menemukan efek samping penggunaan lidah buaya. Jika ada masalah, itu hanya berupa alergi pada mereka yang belum pernah mengonsumsi lidah buaya. “Tapi, sejauh ini dari pasien saya yang mengonsumsi suplemen berbahan dasar lidah buaya, reaksi yang muncul adalah karena daya kerja obat yang melawan penyakit. Namun, yang perlu diingat, menurut Dr. Freddy, sifat tanaman lidah buaya hampir mirip dengan buah apel yang bila habis digigit langsung berwarna cokelat. Hal itu bisa menjadi tanda lidah buaya telah teroksidasi, sehingga beberapa zat yang dikandungnya rusak. Memang tidak semua unsurnya rusak, tapi siapa yang mau hanya mendapat ampas? Karena itu, sebaiknya segera konsumsi ramuan lidah buaya, baik yang diracik atau yang sudah diolah, agar lebih terasa manfaatnya.

Radang tenggorokan
Cara Meramu:
1 daun lidah buaya dicuci dan dikupas. Isinya dipotong-potong atau diblender. Tambahkan 1 sendok makan madu murni. Minum 3 kali sehari.

Ambeien
Cara Meramu:
Setengah (1/2) batang daun lidah buaya dibuang durinya, dicuci, lalu diparut. Beri setengah (1/2) gelas air panas, kemudian peras. Tambahkan 2 sendok makan madu. Dalam keadaan hangat, minum 3 kali sehari.

Sembelit
Cara Meramu:
Setengah (1/2) batang daun lidah buaya dicuci dan dikupas. Isinya dipotong kecil-kecil. Seduh dengan setengah (1/2) gelas air. Beri 1 sendok makan madu. Hangat-hangat dimakan 2 kali sehari.

Diabetes melitus
Cara Meramu:
2 batang daun lidah buaya, dicuci, dibuang durinya, dipotong-potong. Rebus dengan 3 gelas air, lalu saring. Minum 3 kali sehari sesudah makan, masing-masing setengah gelas.

Penurun kadar gula darah
Cara Meramu:
1 pelepah lidah buaya ukuran besar (kira-kira seukuran telapak tangan) dibersihkan dengan mengupas kulit dan durinya. Rendam sekitar 30 menit dalam air garam. Remas sebentar lalu bilas di bawah air yang mengalir (air kran). Rebus dengan 3 gelas air hingga mendidih. Dinginkan. Minum sebanyak 1/2 gelas, 2 sampai 3 kali sehari.

Penyubur rambut
Cara Meramu:
2 pelepah lidah buaya dicuci lalu kupas. Isinya digosokkan pada kulit kepala yang telah dikeramas pada sore hari. Bungkus dengan kain. Keesokan harinya rambut dibilas. Lakukan setiap hari selama 3 bulan.

Batuk (yang membandel)
Cara Meramu:
20 g daun lidah buaya dicuci, dikupas, dipotong-potong. Beri 2 sendok makan madu murni. Minum 2 kali sehari. Ulangi selama 10 hari. [
Sumber]

Pare Untuk Obat Diabetes

Tanaman satu ini memang pahit. Tapi, di balik rasa pahit itu ternyata tersimpan sejuta manfaat untuk kesehatan.

Coba perhatikan kandungan kimia yang terdapat pada tanaman pare. Buahnya mengandung albiminoid, karbohidrat, dan zat warna, daunnya mengandung momordisina, momordina, karantina, resin, dan minyak lemak, sementara akarnya mengandung asam momordial dan asam oleanolat. Bijinya mengandung saponin, alkaloid, triterprenoid, dan asam momordial.
Tanaman pare (Momordica charabtia) berasal dari kawasan Asia Tropis, namun belum dipastikan sejak kapan tanaman ini masuk ke wilayah Indonesia. Saat ini tanaman pare sudah dibudidayakan di berbagai daerah di wilayah Nusantara.

Umumnya, pembudidayaan dilakukan sebagai usaha sampingan. Pare ditanam di lahan pekarangan, atau tegalan, atau di sawah bekas padi sebagai penyelang pada musim kemarau. Ada sederetan penyebutan nama tanaman pare, misalnya: paria, parea, pepareh, popare, papari, pepare, pariane, kambeh, paya, prieu, foria, pariak, paliak, truwuk, paita, poya, pudu, pentoe, beleng-gede, pania, pepule, kakariano, dan taparipong. Ini menunjukka, tanaman pare sudah tersebar di pelosok daerah. Hanya saja, masih banyak belum diketahui, pare ternyata bisa dimanfaatkan untuk menyembuhkan beberapa penyakit maupun meningkatkan kesehatan manusia.

Pare tergolong tanaman semak semusim, yang hidupnya menjalar atau merambat, dengan sulur berbentuk spiral. Daunnya tunggal, berbulu, berbentuk lekuk tangan, dan bertangkai sepanjang 10 cm. Bunganya berwarna kuning-muda. Batangnya masif mempunyai rusuk lima, berbulu agak kasar ketika masih muda, namun setelah tua gundul, warna hijau. Buahnya buni, bulat telur memanjang, warna hijau, kuning sampai jingga, dan rasanya pahit. Biji keras, warna cokelat kekuningan.

Apa saja, sih, kegunaan tanaman pare?

Khasiat Buah
1. Disentri
Sediakan 2 buah pare segar, cuci lalu potong-potong.
Tambahkan seperempat gelas air bersih, lalu diblender. Seduh dan peras. Silakan diminum 2 kali sehari.
2. Kencing Manis
Ambil 2 buah pare, cuci dan lumatkan. Tambahkan setengah gelas air bersih. Aduk dan peras. Minum sehari sebanyak 1 ramuan. Diulang selama 2 minggu.
3. Penambah ASI
Ambil 1 buah pare, cuci bersih, lalu rebus beberapa menit. Dipakai sebagai lalap.
4. Bisul
Buah pare dipakai sebagai obat luar. Ambil 1 buah segar lantas dilumatkan. Borehkan pada bagian yang terkenal bisul.
5. Bronkhitis
Sediakan 2-3 buah pare, lalu diambil sarinya. Berikan 1 sendok makan madu. Minum sekali sehari. Lakukan selama 3 bulan. Resep ini juga baik untuk menyembuhkan anemia, radang perut, sakit pada hati, nyeri haid, reumatik, dan melangsingkan tubuh.

Khasiat Daun
1. Bisul dan cacing kremi
Sediakan 1 genggam daun segar, diberi seperempat cangkir air bersih, lalu blender. Saring dengan kain kasa. Jika perlu, tambahkan sedikit garam, gula aren secukupnya, dan jeruk nipis. Minum sekali sehari seperempat cangkir. Lakukan selama 1 minggu.
2. Demam nifas
Ambil 3 daun pare segar, cuci bersih, dan lumatkan. Tambahkan segelas air dan sedikit garam, lalu seduh. Peras dan saring, lalu minum 2 kali sehari sebanyak setengah gelas.
3. Penambah ASI
Sediakan 2 daun pare lalu panaskan beberapa saat. Kompreskan pada payudara.
4. Sakit pada hati
Sediakan 6 gram daun pare segar, 5 gram rimpang temulawak, dan 110 ml air.
Didihkan semua bahan selama 15 menit, lalu saring dengan kain kasa, dan peras. Minumlah sekali sehari. Ulangi selama 2 minggu.
5. Rambut Subur
Ambil beberapa helai daun pare segar, cuci bersih lalu remas-remas. Cukup dioleskan ke kulit kepala anak.
6. Batuk
Pilihlah 7 daun pare segar, lantas seduh dengan 2 sendok makan air bersih.
Setelah itu, peras dan saring. Minum 2 kali sehari.
7. Bekas luka
Cuci bersih segenggam daun pare segar, lalu lumatkan. Tambahkan air panas sedikit, lalu peras. Campur air perasan dengan 2 sendok makan tepung beras, lalu aduk sampai merata. Borehkan pada bagian bekas luka setiap hari.
8. Wasir
Ambil 5 daun pare segar, tambahkan seperempat gelas air, didihkan dan peras. Ambil 3 sendok air perasan ini, lalu dicampur dengan segelas yoghurt cair. Minum setiap pagi.
9. Kemandulan
Sediakan 27 gram sari daun pare segar, 7 butir lada hitam, 3 siung bawang putih, dan 27 gram gula jawa. Semua bahan dilumatkan, lalu tambahkan segelas air bersih. Didihkan dan peras. Minum air perasan setiap hari selama 3-4 bulan.
10. Penyakit kulit
Buatlah 1 cangkir sari daun pare. Caranya, ambil 3 helai daun pare ditambah satu setengah cangkir air. Didihkan dan peras. Campur air perasan berupa sari ini dengan sesendok air jeruk. Minum sekali sehari.
11. Rabun malam
Sari daun pare dioleskan di sekitar mata.

Khasiat Akar
1. Disentri Amoeba
Ambil segenggam akar pare, tambahkan segelas air bersih. Didihkan dan peras. Minum sekali sehari.
2. Ambeien
Ambil akar pare, cuci bersih, lantas lumatkan. Oleskan ramuan ini pada ambeien. [
Sumber]

Pengobatan Cacingan Alami

Untuk memerangi cacing yang kadung menghuni perut, biasanya digunakan bahan antelmentik (anticacing). Ada dua golongan bahan pelawan cacing itu, yakni vermifuga (obat-obat yang melumpuhkan cacing dalam usus dan cacing yang dikeluarkan dalam keadaan hidup) dan vermicida (obat-obat yang dapat mematikan cacing dalam tubuh). Obat-obat untuk membasmi cacing tadi cukup banyak dijual di pasaran.

Namun, bila dirasa terlalu mahal, masih ada alternatif obat lain yang bisa dipilih, yakni dengan memanfaatkan tanaman berkhasiat obat. Saat ini telah diketahui banyak tumbuhan obat yang pernah dan masih digunakan secara tradisional sebagai obat anticacing di Afrika, Asia, dan Amerika Latin. Seluruhnya diketahui ada 105 tanaman, di antaranya tumbuh di Indonesia. Umumnya, tanaman itu digunakan perasannya.

Untuk mendukung data empiris, uji khasiat secara ilmiah pun dilakukan untuk membuktikan khasiatnya. Dari berbagai pengujian yang telah dilakukan oleh perguruan tinggi dan lembaga penelitian, ada beberapa tanaman obat yang cukup banyak mendapat perhatian. Empat di antaranya adalah temu giring, temu ireng, pepaya, dan pare.

Lebih baik diiris
Temu giring (Curcuma heyneana) dan temu ireng (C. aeruginosa) merupakan tanaman obat dari satu famili Zingiberaceae. Namun, keduanya mempunyai kandungan kimia berbeda, terutama kadar minyak atsirinya. Di dalam rimpang kedua temu-temuan ini terdapat zat aktif yang dapat membunuh cacing ascaris seperti halnya piperazin sitrat (obat sintetis yang paling efektif memberantas cacing ascaris).

Zat aktif itu adalah minyak atsiri, monoterpen, seskuiterpen. Diduga, mereka bekerja mengantagonis asetilkolin, sehingga menekan kontraksi otot polos. Dari satu penelitian in vitro terbukti, perasan rimpang temu ireng dapat menekan amplitudo kontraksi spontan jejunum (usus kecil) kelinci. Diduga, zat aktif yang bekerja sebagai antelmentik berasal dari minyak atsiri.
Mengingat dengan cara sinergis kedua tanaman ini bersifat antelmentik, maka dicoba pula mengkombinasikan kedua tanaman itu sebagai antelmentik.

Penelitian yang dilakukan Endah Eny Riayati (Fakultas Farmasi, UGM) membuktikan, secara in vitro sediaan rebusan irisan rimpang temu ireng lebih cepat mematikan Ascaridia galli ketimbang rebusan parutan dan rebusan serbuk. Hal ini diperkuat dengan analisis kuantitatif pada kromatografi lapis tipis. Ternyata pada sediaan irisan terdapat bercak dengan intensitas lebih kuat dibandingkan yang lain.

Temu Ireng. Yang irisan lebih baik ketimbang serbuk atau parutan
Penelitian lain yang dilakukan Putu Satiawati (Fakultas MIPA, Unair) membuktikan secara in vitro, rendaman cacing Ascaris suum selama 24 jam dalam perasan temu hitam konsentrasi 60% membunuh cacing 68%. Sedangkan dalam perasan temu giring dengan konsentrasi sama, hanya membunuh cacing 36%.

Daya antelmentik rimpang temu giring terhadap cacing kremi diteliti secara klinis oleh Ade Mardiati Rabia, Jurusan Farmasi, Fakultas MIPA, Universitas Hasanudin pada sejumlah anak-anak panti asuhan. Dengan dosis 2 g secara oral ternyata memberi hasil tak berbeda dengan pirantel pamoat dosis 50 mg/kg bobot badan dalam menurunkan jumlah telur cacing. Sedangkan Prof. Dr. Koesdianto Tantular meneliti khasiat sirup rimpang temu ireng dan temu giring terhadap murid SD kelas 1 sampai kelas 6 di Surabaya. Dengan dosis 15 ml per hari, setara dengan 25 g bahan segar, mempunyai khasiat sama dengan pemberian membendazol 500 mg dosis tunggal.

Untuk menggunakannya sebagai obat anticacing gelang diperlukan satu potong empu temu giring/ireng sebesar telur ayam dan ½ gelas air panas. Temu giring/ireng dicuci dan diparut, kemudian disedu dengan air panas. Setelah dingin, seduhan disaring. Untuk anak 3 - 5 tahun diminumkan 1 kali sehari 2 sendok makan, anak 6 - 8 tahun 1 kali sehari 5 sendok makan, anak 9 - 12 tahun 1 kali sehari 8 sendok makan dan dewasa 1 kali sehari ½ gelas.

Seduhan diberikan pagi hari sebelum makan selama tiga hari berturut-turut. Sedangkan untuk menjadikan obat anticacing kremi diperlukan ½ jari rimpang temu giring. Temu itu dicuci, diparut, diberi 1 sendok makan air masak dan sedikit garam, diperas, dan diminum. Ini dilakukan 2 kali sehari selama 3 hari berturut-turut.

Papain perusak tubuh cacing
Dari tanaman pepaya, hampir semua bagian tumbuhan ini, dari akar, daun, getah, hingga bijinya, secara empiris telah digunakan sebagai antelmentik. Diduga, zat aktif dalam pepaya adalah papain dan karposit. Papain adalah enzim proteolitik yang kita kenal untuk melunakkan daging. Zat itu melakukan proses pemecahan jaringan ikat, yang disebut proses proteolitik. Semakin banyak protein yang dipecah, daging semakin lunak. Sebagai antelmentik papain bekerja seperti dalam melunakkan daging. Papain melemaskan cacing dengan cara merusak protein tubuh cacing. Dalam hal ini, bagian pepaya itu bekerja sebagai vermifuga.

Beberapa penelitian yang mendukung pemanfaatan pepaya sebagai obat anticacing di antaranya yang dilakukan secara in vitro oleh Atiyah. Dalam penelitiannya digunakan bahan berupa getah yang diperoleh dengan cara menyadap buah muda pepaya tanpa dipetik. Isolasi papain dilakukan dengan membiarkan getah dalam alkohol 80%, sehingga papain akan mengendap. Endapan papain dikeringkan dalam oven bersuhu 50 - 55oC selama enam jam. Uji terhadap Ascaris suilla dilakukan dengan merendam cacing pada larutan papain. Papain secara in vitro bekerja sebagai antelmentik pada dosis 600 mg.

Pemerikasaan efek antelmentik papain kasar terhadap cacing lambung (Haemoconthus contortus R.), secara in vivo pada domba jantan terinfeksi, dilakukan oleh Anita Ridayanti. Hasilnya menunjukkan, pemberian papain kasar sampai 0,6 g/kg bobot badan meyebabkan penurunan jumlah cacing dan telurnya.

Inong Nuraini, dari Jurusan Biologi FMIPA Unair, dalam penelitiannya membuktikan, secara in vitro pemberian 50% perasan daun pepaya gantung (Carica papaya), sudah menimbulkan efek kematian pada cacing hati sapi (Fasciola gegantica) setelah setengah jam.
Bila lamanya mencapai dua jam, semua cacing yang direndam akan mati.
Sementara itu Elita Rahman, dari Jurusan Farmasi FMIPA USU, mencoba membandingkan khasiat antelmentik kulit batang delima putih (Punica granatum) dan perasan daun pepaya secara in vitro. Hasilnya, daun pepaya memepunyai khasiat antelmentik lebih kuat dari kulit batang delima putih pada konsentrasi 30%. Akan tetapi, dibandingkan dengan piperazuin sitrat 0,2%, khasiat kedua tanaman lebih lemah. Kedua tanaman bekerja sebagai vermifuga.


Untuk memanfaatkan biji pepaya sebagai obat anticacing diperlukan biji pepaya sebanyak 2 sendok makan, dicuci, dan digiling halus. Biji pepaya halus itu disedu dengan ½ cangkir air panas dan diberi 1 sendok makan madu. Setelah suam-suam kuku ramuan diminum 1 kali sehari selama 3 kali berturut-turut.


Kalau akar pepaya yang digunakan, diperlukan beberapa potong akar pepaya. Akar pepaya dibersihkan dan dilumat bersama dengan bawang putih, ditambah segelas air, kemudian didihkan sampai diperoleh ½ gelas air. Campuran disaring ke dalam gelas. Minum 2 kali sehari masing-masing ¼ gelas. Ramuan akar pepaya ini hanya untuk mengusir cacing kremi.


Sementara bila dipilih daunnya, penggunaannya dengan cara merebus daunnya dalam air mendidih lebih kurang selama 15 menit dan airnya diminum. Bagian daun pepaya yang diduga sebagai anticacing adalah carposide (karposit).


Untuk menggunakan getah pepaya belum diperoleh pustaka pemakaian empirisnya. Akan tetapi, dari getah pepaya yang diharapkan berkhasiat sebagai antelmentik adalah getahnya yang mengandung papain. Dalam pemakaian empiris hanya disebutkan bahwa dari getah pepaya muda disedu dengan air masak dan diminum.


Gunakan daunnya

Tanaman lain yang cukup mendapat perhatian sebagai antelmentik adalah pare (Momordica charantia L.). Di dalamnya terdapat zat aktif momordisin, momordin, asam trikosanat, dan saponin. Dalam kaitannya dengan cacing, saponinlah yang memiliki daya racun bagi cacing parasit. Tanaman ini bekerja sebagai vermicida.

Perasan daun pare bisa mengusir cacing

Penelitian daya antelmentik daun pare, baik dalam bentuk perasan maupun infus daun segar dan kering, terhadap cacing ascaris dilakukan secara in vitro oleh M.E. Prima Listiani, dari Fakultas Farmasi UGM. Dari penelitiannya terbukti, perasan daun segar mempunyai khasiat antelmentik terbesar. Namun, terhadap waktu kematian cacing tidak lebih baik dari piperazin sitrat.


Iin Kurnia Prabaningtyas dari Fakultas Kedokteran UGM juga membuktikan, secara in vitro perasan daun pare 50% mampu membunuh cacing tambang dalam jumlah yang sama dengan menggunakan pyrantel pamoat 0,236%. Kuswinarti dari Lab. Farmakologi, Fakultas Kedokteran Unpad, membuktikan, secara in vitro nenas muda (Ananas comosus L. Merr), pare, dan daun lidah buaya (Aloe vera L.) pada kadar 80% dapat mematikan cacing Ascaris lumbricoides. Namun, jumlah dan waktu kematiannya berbeda. Buah nenas muda mempunyai efek antelmentik paling kuat, disusul buah pare dan lidah buaya.

Untuk menjadikannya obat anticacing diperlukan segenggam daun pare segar, garam secukupnya, dan air ½ cangkir. Cara membuatnya, daun pare dilumatkan dengan air, diperas dengan kain bersih ke dalam gelas. Tambahkan sedikit garam dan diaduk sampai larut. Perasan ini diminum semuanya pada pagi hari sebelum sarapan secara berturut-turut selama 3 hari.

RESEP TRADISIONAL LEMAH SYAHWAT

Lemah Syahwat

Gejala:
Gejala umum lemah syahwat adalah hilangnya gairah ketika hendak melakukan hubungan suami - istri. Namun tak jarang juga disebabkan oleh faktor psikologis

Penyebab:


Tidak normalnya fungsi pembuluh darah dan syaraf, serta beberapa dapat disebabkan faktor psikologis atau trauma. Jika disebabkan oleh faktor psikologis atau trauma, maka obat ini tidak begitu berpengaruh.

Bahan Obat:
- 1 Telur ayam kampung
- 3 Kuncup laos
- 7 Butir Merica
- 1 buah jeruk limau.
- 1 sendok makan madu asli
- 1 sendok makan kecap manis
- 1 ons jahe / setengah gelas air jahe alami

Pengolahan:
Jahe di parut kemudian diperas agar mendapat airnya (atau jika memang sudah tersedia air jahe alami abaikan proses tadi).

Telur dikocok sampai rata, kemudian jeruk limau dipotong kemudian diperas dan diambil airnya.

Merica ditumbuk sampai halus kemudian dicampur dengan kecap dan madu. Lalu campurkan semua bahan tadi dan kocok.

Minum sebelum memulai hubungan suami istri, atau jika kondisi talah parah, ampas bahan - bahan tadi diseduh dengan air panas lalu secara perlahan dilumurkan pada kemaluan.

Khasiat Aneka Tanaman Obat

MAJA
Aegle marmelos (L.) Corr.

Sinonim
Maos.

Familia
Rutaceae.

Uraian Tanaman

Pohon, tahunan, tinggi 10-15 meter. Batang berkayu, bulat, bercabang, berduri, berwarna putih kekuningan. Daun tersebar pada batang muda, lonjong, ujung dan pangkal runcing, tepi bergerigi atau berlekuk, panjang 4-13,5 cm, lebar 2-3,5 cm, berwarna hijau. Bunga majemuk, bentuk malai, panjang 1-1,5 cm, berwarna putih. Buah bentuk bola, diameter 5-12 cm, berdaging, berwarna cokelat. Bijinya pipih berwarna hitam.

Bagian yang Digunakan
Buah, daun, kulit kayu, dan akar.

Nama Simplisia
Aeglis marmelosi Fructus, Belae indicae Fructus; Buah Maja.
Aeglis marmelosi Folium; Daun Maja.
Aeglis marmelosi Radix; Akar Maja.

Sifat khas
Rasa pahit, menetraikan, dan membersihkan darah.

Kandungan Kimia
Buah:
Marmelosin, minyak atsiri, pektin, tanin, vitamin C, gula dan zat pati.
Dau n:
Rutasina, aegelin, aegelinin, diktamnin, fagarin, dan minyak atsiri.
Akar:
Auraptena, umbeliferona, marmin, lupeol, dan skimiamina.
Kulit kayu:
Fagarin, umbeliferona, dan marmesin.

Khasiat
Buah muda:
Astringen, stomakik, dan diuretik.

Kegunaan
Buah muda:
1. Disentri.
2. Menceret.

Buah:
1. Batuk darah.
2. Membangkitkan nafsu makan.
3. Sakit hati.

Akar:
1. Jantung.
2. Mual.

Dau n:
1. Mulas.
2. Bengkak (obat luar).
3. Gatal/biang keringat (obat luar).
4. Luka (obat luar).

RAMUAN DAN TAKARAN

Demam dan Jantung Berdebar
Ramuan:
Kulit akar Maja 4 gram
Air 110ml

Cara pembuatan:
Dibuat infus.

Cara pemakaian:
Diminum 1 kali sehari 100 ml.

Lama pengobatan:
Diulang selama 14 hari.

Menceret
Ramuan:
Buah Maja 4 gram
Air 110 ml

Cara peinbuatan:
Dibuat infus.

Cara pemakaian:
Diminum 1 kali sehari 100 ml.

Lama pengobatan:
Diulang selama 3 hari.

Catatan:
Bila diperoleh buah yang segar, bagian yang berlendir dan buah Maja dapat dimakan langsung.

Biang Keringat
Ramuan:
Daun Maja secukupnya
Rimpang Kunyit secukupnya
Beras secukupnya

Cara pembuatan:
Diserbuk.

Cara pernakaian:
Ditaburkan pada bagian kulit yang gatal.

Luka
Ram uan:
Daun Maja secukupnya
Buah Adas secukupnya
Kulit kayu Pulosari secukupnya
Air sedikit

Cara pembuatan:
Dipipis hingga berbentuk pasta.

Cara pemakaian:
Digosokkan pada bagian yang luka.

Lama pengobata n:
Diperbarui setiap 3 jam.

Peringatan
Tidak dianjurkan penggunaan daun (sebagai obat dalam) untuk ibu hamil.

MAJAKAN
Quercus lusitanica Lamk.

Sinonim
Quercus infectoria Oliv.
Gale

Familia
Fagaceae.

Uraian Tanaman
Tanaman ini belum ditanam di Indonesia, Majakan masih didatangkan dan India

Bagian yang Digunakan
Gale.

Nama Simplisia
Quercus Gallae, Quercinae Gallae; Majakan, Gale.

Kandungan Kimia
Galotanin,, minyak atsiri, zat pati, dan asam tanat.

Khasiat
Astringen, antiseptik, dan hemostatik.

Kegunaan
1. Kegemukan.
2. Keputihan.

RAMUAN DAN TAKARAN

Keputihan
Ramuan dan takaran untuk keputihan seperti tertera pada paparan Delima Putih.

MALAKA
Emblica of ficinalis Gaertn

Sinonim
Phyllanthus emblica L.

Phyllanthus glomeratus Wall.

Familia
Euphorbiaceac.

Uraian Tanaman

Pohon tinggi lebih kurang 7,5 meter. Batang tegak, berkayu, warna cokelat keputihan. Daun majemuk, lonjong, pangkal daun ujung runcing warna hijau. Bunga tunggal, di ketiak daun, mahkota bunga merah keunguan. Buah bundar, warna kuning pucat. Biji lonjong pipih, warna cokelat muda.

Bagian yang Digunakan
Buah, daun, dan akar.

Nama Simplisia
Emblicae Fructus; Buah Malaka.
Emblicae Folium; Daun Malaka.
Emblicae Radix; Akar Malaka.

Sifat khas
Buah: Manis dan mendinginkan.
Daun: Pedas dan menetralkan.
Akar: Tidak berasa dan menetralkan.

Kandungan Kimia
Buah: Zat samak, triterpen, asam galat, lupeol, lupenon, vitamin C, dan glukosa.

Khasiat
Buah: Anti inflamasi, antitusif, dan antipiretik.
Daun: Diuretik.
Akar: Hipotensif.

Kegunaan
Buah:
1. Batuk.
2. Batuk darah.
3. Demam.
4. Kencing manis.
5. Kekurangan vitamin C
6. Sakit gigi.
7. Selesma.

Daun:
1. Busung air.
2. Bisul (obat luar).
3. Eksem (obat luar).

Akar:
1. Batuk darah.
2. Radang usus.
3. Sakit lambung.
4. Tekanan darah tinggi.

RAMUAN DAN TAKARAN

Kencing manis
Ramuan:
Buah Malaka 8 gram
Garam sedikit
Air 110 ml

Cara pembuatan:
Dibuat infus.

Cara pemakaian:
Diminum 1 kali sehari 100 ml.

Lama pengobatan:
Diulang sedikitnya selama 14 hari.


MANGGIS
Garcinia mangostana L.

Familia
Clusiaceae (Guttiferae).

Uraian Tanaman


Pohon tinggi 10 meter, batang berkayu, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi rata. Bunga tunggal, terdapat di ketiak daun, warna kuning. Buah buni, bulat, warna cokelat keunguan. Biji bulat,. warna kuning. Dalam 1 buah terdapat 5 sampai 7 biji.

Bagian yang Digunakan
Kulit buah, akar, dan daun.

Nama Simplisia
Garciniae mangostanae Cortex fructus; Kulit buah
Manggis.
Garciniae mangostanae Radix; Akar Manggis.
Garciniae mangostanae Folium; Daun Manggis.

Sifat khas
Pahit dan menetralkan.

Kandungan Kimia
Buah:
Triterpenoid, mangostin, tanin, dan resin.

Kulit buah:
Mangostin dan tanin.

Khasiat
Kulit buah : Astningen.
Akar : Emenagog.
Daun : Antipiretik.

Kegunaan
Kulit buah:
1. Amandel.
2. Keputihan.
3. Nyeri tenggorokan.
4. Radang selaput lendir kandung kemih.
5. Radang usus.
6. Sariawan (obat kumur).

Akar : Haid tidak teratur.
Daun : Demam.

RAMUAN DAN TAKARAN
Amandel dan Nyeri Tenggorokan
Ramuan:
Kulit buah Manggis 25 gram
Air 1.000 ml

Cara pembuatan:
Dibuat infus, disaring lalu ditambah minyak Permen I sendok teh.

Cara pemakaian:
Untuk berkumur setiap 2 jam sekali, tiap kali pakai 100 ml.

Lama pengobatan:
Diulang selama 10 hari.


MASOYI
Massoia aromatica Becc.

Sinonim
Sassafras goesianum T & B.

Familia
Lauraceae.
Uraian Tanaman

Tumbuh liar di hutan-hutan terutama di Irian. Tumbuhan berbatang tegak, tingginya sampai 40 m. Kulit berwarna kelabu muda. Pangkal pokok kasar dan retak-retak, dalamnya berwarna agak merah, bergetah yang dapat menyebabkan kelumpuhan.

Bagian yang Digunakan

Kulit kayu.

Nama Simplisia
Massoiae Cortex; Kulit kayu Masoyi.

Kandungan Kimia
Masoyi lakton dan mmnyak atsini (eugenol, safrol).

Khasiat
Spasmodik dan antipiretik.

Kegunaan
1.
Asma.
2. Batuk darah.
3. Demam.
4. Keputihan.
5. Kejang waktu hamil.
6. Menceret.
7. Nyeri nematik.
8. Perawatan sesudah melahirkan.
9. Sulit tidur.
10. Zat tambahan (bau).
11. Luka (obat luar).
12. Menghentikan ASI (obat luar).

RAMUAN DAN TAKARAN

Keputihan
Ramuan:
Kulit kayu Masoyi 1 jari tangan
Kayu Rapat I jari tangan
Buah Majakan 1/2 butir
Rimpang Kunci Pepet 5 buah
Buah Kemukus 6 butir
Kuncup Cengkih 3 butir
Buah Maja Keling 1 buah
Jintan Hitam 10 butir
Air 120 ml

Cara pembuatan:
Dibuat infus.

Cara pemakaian:
Diminum sehari 1 kali 100 ml.

Lama pengobatan:
Diulang selama 7 hari.

Nyeri dan Asma

Penderita asma atau rematik dianjurkan minum rebusan Masoyi sebagai pengganti minum teh.

Catatan
Untuk pengobatan, sebaiknya jangan menggunakan kulit kayu yang sudah tua dan kering.

MELATI
Jasminum sambac (L.) Alt.

Sinonim
Jasminum quinquerfiorum Heyne.
Jasminum fragrans Salib.
Menur.

Familia
Oleaceae.

Uraian Tanaman

Semak, tinggi 1-3 m, tumbuhan tahunan, bercabang. Batang berkayu, bulat, beruas, panjang kurang lebih 7 cm, diameter 5-8 mm, batang berwarna cokelat. Daun majemuk, berhadapan, anak daun bulat telun, panjang 2,5-13 cm, lebar 1,5-6 cm, tepi rata, ujung tumpul, pangkal membulat, pertulangan menyinip, daun berwarna hijau. Bunga majemuk di ketiak daun, berwarna putih, mahkota 7-10. Buah buni, berbiji dua atau satu, berwarna hitam. Biji bulat, mengkilat, berwarna hitam.

Bagian yang Digunakan
Bunga, daun, dan akar.

Nama Simplisia
Jasmini Flos; Bunga Melati.
Jasmini Folium; Daun Melati.
Jasmini Radix; Akar Melati.

Sifat khas
Bunga dan daun:
Agak pahit, tajam, dan mendinginkan.

Akar:
Pahit, tajam, menetralkan, dan agak beracun.

Kandungan Kimia
Minyak atsiri.

Khasiat
Bungadandaun:
Anti inflamasi, diafonetik, dan diunetik.

Akar: Analgesik.

Kegunaan
Bunga dan daun:
1. Demam.
2. Menceret.
3. Selesma.
4. Menghentikan ASI (obat luar).

Akar:
1. Demam.
2. Sulit tidur.
3. Patah tulang (obat luar).

RAMUAN DAN TAKARAN

Demam, Menceret, dan Selesma
Ramuan:
Bunga Melati 4 gram
Teh Hijau 4 gram
Kapulaga 3 gram
Air 110 ml

Cara pembuatan:
Dibuat infus.

Cara pemakaian:
Diminum 1 kali sehari 100 ml.

Lama pengobatan:
Liulang selama 3-14 hari.

Sulit Tidur
Ramuan:
Akan Melati 10 gram
Air sedikit

Cara pembuatan:
Dipipis.

Cara pemakaian:
Diminum sehari 2 kali, pagi dan sore, tiap kali minum 1 sendok makan.

Lama pengobatan:
Diulang selama 7 hari.

Menghentikan AS!
Kuncup bunga Melati beberapa buah.

Cara pembuatan:
Diremas-remas.

Cara pemakaian:
Dibalurkan pada dada.

Lama pengobatan:
Diperbahanui setiap 3 jam.

MENGKUDU
Morinda citrifolia L.

Sinonim
Morinda speciosa Wall.
Pace.

Familia
Rubiaceae.

Uraian Tanaman

Pohon, tinggi 4-8 m. Batang berkayu, bulat, kulit kasan, warna cokelat kekuningan. Daun tunggal, bulat telur, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, panjang 10-40, lebar 5-17 cm, tulang daun menyirip, warna hijau. Bunga majemuk, bentuk bongkol, bertangkai, di ketiak daun, warna hijau kekuningan. Buah bongkol, permukaan tidak teratur, berdaging, panjang 5-10 cm, berwarna hijau kekuningan. Biji keras, segitiga, berwarna cokelat kemerahan.

Bagian yang Digunakan
Buah, akar, dan daun.

Nama Simplisia
Morindae citrifoliae Fructiis; Buah Mengkudu.
Morindae citrifoliae Radix; Akar Mengkudu.
Morindae citrifoliae Folium; Daun Mengkudu.

Sif at khas
Tajam, manis, dan menghangatkan.

Kandungan Kimia
Buah dan daun: Minyak atsiri.
Kulit akar dan kulit kayu: Antrakuinon.
Daun: Alkaloid dan minyak atsiri.

Khasiat
Hipotensif, antelmintik, dan emenagog.

Kegunaan
Buah:
1.
Amandel.
2. Asma.
3. Batuk.
4. Disentri.
5. Hati dan limfa membesar.
6. Haid tidak teratur
7. Nyeri pinggang.
8. Tekanan danah tinggi.
9. Radang amandel (obat kumur).
10. Radang tenggorokan (obat kumur).
11. Sariawan (obat luar).

Daun:

1. Haid tidak teratur.
2. Kencing manis.
3. Obat cacing.
4. Batuk (obat luar).
5. Limfa membesar (obat luar).
6. Mulas (obat luar).

Akar:
1. Batuk.
2. Demam.
3. Disentri.
4. Kencing manis.
5. Kencing sedikit.
6. Obat cacing.
7. Tekanan darah tinggi.
8. Rematik (nyeri pinggang).

RAMUAN DAN TAKARAN

Batuk
Ramuan:
Buah Mengkudu (parut) 2 buah
Air 110 ml

Cara pembuatan:
Dibuat infus atau diseduh.

Cara pemakaian:
Diminum 1 kali sehari 100 ml.

Lama pengobatan:
Diulang selama 10 hari.

Limfa Membesar
Ramuan:
Buah Mengkudu (parut) 2 buah
Cuka encer sedikit

Cara pembuatan:
Peras dan saring.

Cara pemakaian:
Diminum 1 hari sekali 1 ramuan.

Lama pengobatan:
Diulang selama 7 hari.

Sariawan (Panas Dalam)
Ramuan:
Buah Mengkudu (parut) 1 buah
Buah Pisang Batu 2 buah
Air 110 ml

Cara pembuatan:
Diseduh.

Cara pemakaian:
Diminum 1 kali sehari 100 ml.

Lama pen gobatan:
Diulang selama 7 hari.

Tekanan Darah Tinggi
Ramuan:
Buah Mengkudu (parut) 3 buah
Air matang 110 ml

Cara pembuatan:
Diseduh.

Cara pemakaian:
Diminum 1 kali sehari 100 ml.

Lama pengobatan:
Diulang selama 7 hari.

Amandel
Ramuan: .
Buah Mengkudu (panut) 1 buah
Air matang 100 ml

Cara pembuatan:
Diseduh lalu beningannya ditambah madu satu sendok teh.

Cara pemakaian:
Untuk berkumur, ramuan tidak berbahaya bila tertelan.


MENIRAN
Phyllanthus niruri L.

Familia
Euphorbiaceae.

Uraian Tanaman

Semak, tanaman semusim, tinggi 30-100 meter. Batang masif, bulat, licin, tidak berambut, diameter lebih kurang 3 mm, berwarna hijau. Daun majemuk, berseling, anak daun 15-24, berwarna hijau, bentuk bulat telur, panjang lebih kurang 1,5 cm, lebar lebih kurang 7 mm, tepi rata, ujung tumpul, pangkal membulat. Bunga berwarna putih, tunggal, dekat tangkai anak daun. Buah kotak, bulat, diameter kurang lebih 2 mm, berwarna hijau keunguan. Biji kecil, keras, berwarna cokelat.

Bagian yang Digunakan
Seluruh bagian tumbuhan.

Nama Simplisia
Phyllanthi Herba; Herba Meniran.

Sifat khas
Tidak berasa dan menetralkan.

Kandungan Kimia
Filantina, hipofilantina, dan garam kalium.

Khasiat
Diuretik, ekspektoran, dan emenagog.

Kegunaan
1. Air seni berdarah. 2. Batu ginjal. 3. Haid tidak teratur. 4. Menceret. 5. Melancarkan air seni. 6. Mulas. 7. Sakit kuning. 8. Timbilen (obat luar).


RAMUAN DAN TAKARAN

Air Seni Berdarah
Ramuan:
Herba Meniran segar 9 tanaman
Rimpang Temu Lawak 3 keping
Daun Blustru segar 6 helai
Air 110 ml

Cara pembuatan:
Dibuat infus.
Cara pemakaian:
Diminum 1 kali sehari 100 ml.

Lama pengobatan:
Diulang selama 3 hari.

Melancarkan Air Seni
Ramuan:
Herba Meninan segar 5 tanaman
Daun Kumis Kucing segar 15 helai
Air 110 ml

Cara pembuatan:
Dibuat infus.

Cara peinakaian:
Diminum 1 kali sehari 100 ml.

Bisul Mata (Timbilen)
Ramuan:
Herba Meniran segar 9 tanaman
Air 100 ml

Cara pembuatan:
Dibuat infus.

Cara pemakaian:
Beningan yang diperoleh, selagi hangat, digunakan untuk mencuci mata. Ramuan harus dibuat baru dan diperhatikan kebersihan bahan dan peralatan yang dipakai.

Catatan
Filantina beracun terhadap susunan saraf pusat.

MENTIMUN
Cucumis sativus L.

Familia
Cucurbitaceae.

Uraian Tanaman
Tanaman menjalar atau memanjat. Batang berbulu halus, panjang sampai 3 meter. Daun berbentuk lekuk tangan. Bunga berwarna kuning. Buah berbentuk bulat panjang, banyak mengandung air.

Bagian yang Digunakan
Daun, buah, dan biji.

Nama Simplisia
Cucumidis Folium; Daun Mentimun.
Cucumidis Semen; Biji Mentimun.

Sifat Khas
Tidak berasa dan mendinginkan.

Kandungan Kimia
Daun : Kukurbitasin C dan stigmasterol.
Biji : Minyak lemak, saponin, tritenpen, dan kanotena.

Khasiat
Hipotensif dan diuretik.

Kegunaan
Buah segar:
1. Batu ginjal.
2. Disentri.
3. Sariawan.
4. Tekanan darah tinggi.
5. Tipus.
6. Luka bakar (obat luar).
7. Penyejuk kulit (obat luan).
8. Sakit kulit (obat luar).

Kulit : Bercak-bencak pada kulit.
Daun : Pencernaan tidak baik.

Akar:
1. Beri-beri.
2. Kencing sedikit.

Biji: Obat cacing (pita, gelang, dan keremi).

RAMUAN DAN TAKARAN

Batu Ginjal
Biji Mentimun baik untuk penderita batu ginjal.

Bercak-bercak pada Kulit (karena Sinar Matahari) Gosok bercak-bercak tersebut dengan kulit Mentimun..

Demam dan Melancarkan Air Seni
Dikompres dengan parutan buah Mentimun, terutama pada bagian perut.

Sariawan, Tipus dan Tekanan Darah Tinggi
Ramuan:
Buah Mentimun 9 buah.

Cara pembuatan:
Dipipis atau diparut dan diperas.

Cara pemakaian:
Diminum 1 kali sehari 1 ramuan, hindari getah kulitnya.

Lama pengobatan:
Diulang selama 30 hari.


MINDI KECIL
Melia azedarach L.

Familia
Meliaceae.

Uraian Tanaman
Pohon, tinggi 20-30 meter. Batang berkayu, bulat, bercabang, warna putih kotor. Daun majemuk, panjang 20-60 cm, anak daun elip, panjang 3-9 cm, lebar 15-30 mm, tepi bergerigi, ujung dan pangkal runcing, berwarna hijau. Bunga majemuk, bentuk malai, di ketiak daun, mahkota lima berwarna ungu. Buah batu, berwarna cokelat kekuningan. Biji bulat, berwarna putih.

Bagian yang Digunakan
Daun, kulit kayu, dan akar.

Nama Simplisia
Meliae Folium; Daun Mindi Kecil.
Meliae Cortex; Kulit kayu Mindi Kecil.

Sifat khas
Pahit, mendinginkan, dan beracun.

Kandungan Kimia
Daun:
Alkaloid paraisina, zatpahit, saponin, flavonoida, tanin, stenoida, dan kaemfenol.

Kulit kayu:
Alkaloid margosina, nieldenmn, nimbin, nimbinin, sendanin, okhinin, okhininal, sikloeukalenol, sendanolakton, melianodiol, minyak atsini, dan zat samak.

Khasiat
Antelmintik, antipiretik, analgesik, dan antipruritik.

Kegunaan
Daun dan kulit kayu:
I. Eksem (obat luar).
2. Gatal (obat luan).
3. Kudis (obat luar).

Kulit akar:
I. Obat cacing (bahan segar).
2. Kudis (obat luar).

Peringatan
Pengobatan dengan simplisia ini, terutama untuk pengobatan dalam, sebaiknya di bawah pengawasan dokter. Penggunaan daun dan buah untuk pengobatan dalam tidak dianjurkan. Tumbuhan sangat beracun. Tanda-tanda keracunan adalah sakit kepala, mual, sakit perut. Pengobatan pertama pada keracunan ini dilakukan dengan memberi air gula atau madu, dapat juga diberi obat pemuntah.

MONDOKAKI


Tabernaemontana divaricata (jack.) R.Br.

Sinonim
Tabernaemontana coronaria Willd.
Ervatamia divaricata (L.) Alst.
Ervatamia coronaria (Jack.) Stapf.
Nerium coronarium L.

Familia
Apocynaceae.

Uraian Tanaman
Perdu, tegak, tinggi 0,5-1,5 meter. Batang bulat, berkayu, bercabang, berwarna hijau kotor. Daun tunggal, bulat telur, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, bertangkai panjang 5-11 cm, lebar 1,5-4 cm, tulang menyirip, berwarna hijau. Bunga tunggal, bertangkai, di ketiak daun, bulat telur, berwarna putih. Buah kotak, bulat panjang, berbulu. Biji berdaging, panjang 3-7 cm, berwarna merah.
Bagian yang Digunakan Akar, kulit kayu, dan daun.

Nama Simplisia
Tabernaemontanae Radix; Akar Mondokaki.

Kandungan Kimia
Akar dan kulit kayu:
Tabernaemontanin, korin, kortin, koronarin, koronaridin, koronandin, lupeol, vobasin, dan amirin.

Khasiat
Ekspektoran.

Kegunaan
Akar:
1. Batu ginjal.
2. Demam.
3. Disentri.
4. Menceret.
5. Obat cacing.
6. Rematik (nyeri pinggang).
7. Sakit perut.

RAMUAN DAN TAKARAN

Sakit Perut
Ramuan:
Akar Mondokaki 10 gram
Air 110 ml

Cara pembuatan:
Dibuat infus atau diseduh.

Cara pemakaian:
Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 50 ml.

Lama pengobatan:
Diulang selama 4 hari.

MUNGSI
Carum copticum (L.) Benth..

Familia
Apiaceae (Umbelliferae).

Uraian Tanaman
Terna, tumbuh tegak, tinggi 40 cm sampai 60 cm. Daun majemuk menyirip dengan anak daun kecil berbentuk garis. Perbungaan berbentuk payung yang keluar di ujung cabang, bunga berwarna putih.
Buah berbentuk jorong, beralur, berambut halus.

Bagian yang,Digunakan
Biji.

Nama Simplisia
Coptici Semen; Biji Mungsi.

Kandungan Kimia
Minyak atsiri (timol).

Khasiat
Karminatif, stimulan, antispasmodik, dan antiseptik.

Kegunaan
1. Angina.
2. Batuk.
3. Disentri.
4. Haid tidak teratur.
5. Maag.
6. Sakit kuning.
7. Sakit perut.
8. Tonik.

RAMUAN DAN TAKARAN

Disentri
Selain diobati dengan obat disentri sebagai minuman dapat diberikan ramuan sebagai berikut.

Ramuan:
Buah Mungsi 1 sendok teh
Buah Ketumbar 1 sendok teh
Beras merah 3 sendok makan
(semua bahan disangrai dan diserbuk)

Cara pembuatan:
Diseduh.

Cara pemakaian:
Diminum sebagai ganti minum teh.

Sakit Perut
Ramuan:
Biji Mungsi 1 sendok teh
Herba Patikan Cina 1 genggam
Bidana Laut (serbuk) 1/4 sendok teh
Kulit Kayu Manis sedikit
Air 110 ml
Cara pembuatan:
Dibuat infus.

Cara Pemakaian:
Diminum 2 kali sehari, tiap kali minum 50 ml.

Larna pengobatan:
Diulang selama 3 hari.
[

Resep Jamu Kuat Pria - Lelaki

Jamu ini bisa di pakai untuk menyembuhkan orang lemah sahwat dan bisa digunakan untuk memperkuat lelaki bila melakukan percintaan dengan istrinya, serta bisa menyembuhkan sakit pinggang, pegal linu, penghilang capek habis kerja.

Resepnya dan cara meraciknya sebagai berikut :

Bahan :

1. Jahe kira-kira 1 Ons (diparut diambil airnya),
2. Telur ayam kampung 1 butir (dikocok),
3. Jeruk nipis 1 biji (di ambil airnya),
4. Kecap 1 sendok makan,
5. Kopi bubuk asli 1 sendok makan,
6. Madu tawon 1 sendok makan,
7. Merica 7 butir (di tumbuk halus),
Ketujuh bahan diatas di campur sampai betul-betul tercampur, habis itu di minum sebelum melakukan percintaan, atau sebelum tidur. Silahkan mencoba dijamin nikmat dan sehat.

Oleh : Syafii - (Sumber : Kitab Primbon Jawa Lukmanakim Adammakna) : [SOURCE]

Resep Jamu Gendong

Jamu Beras Kencur

No.

Khasiat

Bahan yang digunakan

01.

Pegal/kelelahan

cabe, kencur, kunci, asam, kedawung, jahe, kapulogo, gula

02.

Payah/pegal

beras, kencur, kedawung, jahe, asam kawak, gula

03.

Pegal, nafsu makan

beras, kencur, gula, asam kawak

04.

Meningkatkan nafsu makan

beras, jahe, asam, gula merah/putih, kedawung, kencur

05.

Pegal, linu-linu

kencur, asam, kedawung, gula, jeruk nipis

06.

Pegel linu

beras, kencur, kunci, ke dawung, gula, asam

07.

Meningkatkan nafsu makan

beras, kencur, jahe, gula kunir, keningar, asam, kedawung, pandan, sereh, daun jeruk purut

08.

Menambah nafsu makan, pegal-pegal

kencur, jahe, asam, gula merah, jeruk nipis, keda wung, keningar

09.

Pegal, nafsu makan

beras, jahe, kencur, kapulogo, cengkeh, pala

10.

Pegal-pegal

kencur, kedawung, gula merah, asam, jeruk nipis garam, jahe, beras (disangan)

Jamu Kunir Asam

No.

Khasiat

Bahan baku

01.

Segar, adem-ademan

kunir, asam kawak, temulawak, gula

02.

Untuk perut, adem-ademan

kunir (banyak), asam kawak, gula merah

03.

Adem-ademan, sariawan

kunir, asam kawak, gula

04.

Perut dingin

kunir, asam kawak, gula

05.

Penyegar badan, sariawan

kunir, asam kawak, gula

06.

Seger-segeran, sariawan

kunir, asam kawak, gula

07.

Panas dalam

kunir, asam kawak, gula

08.

Panas dalam

kunir, sinom, asam kawak, jeruk nipis, gula

09.

Seger-segeran

kunir, asam kawak, jeruk nipis, gula merah

10.

Adem-ademam, sariawan

kunir, kedawung, asam kawak, gula

11.

Untuk melancarkan haid

kunir, asam kawak, gula merah gula obat

12.

Perawatan hamil muda

kunir, asam kawak, gula merah menyuburkan kandungan

Jamu Sinom

No.

Khasiat

Bahan baku

01.

Segar badan

kunir, asam kawak, gula

02.

Sariawan

temulawak, kunir, sinom, asam kawak, jeruk nipis

03.

Adem-ademan, sariawan

kunir, asam kawak, sinom, jeruk nipis

04.

Seger-segeran

asam kawak, kunir

05.

Minuman segar

kunir (sedikit), asam kawak, gula

06.

Penyegar

kunir, asam kawak, gula, jeruk nipis

07.

Seger-segeran, menyuburkan kandungan

sinom, kunir, asem, jeruk nipis

08.

Adem-ademan, sariwan

kunir, asem, sinom, jeruk nipis, gula

09.

Seger-segeran

sinom, jeruk nipis, gula merah/putih, kunir,asem

10.

Untuk penyegar badan

kunir, gula merah, asem dan gula obat

11.

Mendinginkan perut

kunir, asem, gula putih, obat gula

Jamu Cabe Puyang

No.

Khasiat

Bahan baku

01.

Pegal di pinggang

cabe, puyang, kudu, adas, gula, asam kawak

02.

Kaki mudah payah

cikalen cabe, puyang, gula, asam

03.

Pegal, linu

cabe, puyang, asem, gula

04.

Cikalen

cabe, puyang, jahe, merica, kunci

05.

Pegal, linu

cabe, puyang, kedawung, gula, asam kawak

06.

Kesemutan

cabe, puyang, gula, asam

07.

Pegal, adem panas

cabe, puyang, kunir, temu ireng, temulawak

08.

Pegal-pegal, ampas untuk ‘bobok’

cabe, puyang, jahe, kunir, adas pulosari

09.

Pegal-pegal

cabe, puyang, merica, gula merah/putih, empon-empon

10.

Pegal-pegal

kedawung, keningar, cabe, puyang, kunir, jahe

11.

Pegal-pegal, menyehatkan badan

cabe, kedawung, puyang gula merah, garam

12.

Badan meriang

cabe, puyang, kunir, asem, jahe

13.

Hamil tua, pegal-pegal

cabe, puyang, beras, kunir, gula merah

Jamu Pahitan

No.

Khasiat

Bahan baku

01.

Gatal-gatal

pule, kedawung, widoro laut, sambiloto, adas

02.

Gatal-gatal, kencing manis

sambiloto, pule, widoro putih

03.

Kurang nafsu makan

racikan bungkusan (beli)

04.

Gatal, kencing manis

sambiloto, empon-empon komplit**

05.

Gatal-gatal, nafsu makan

sambiloto

06.

Gatal-gatal, bau badan tidak enak

brotowali+sambiloto (ramuan jadi dari Solo)

07.

Kembung, pegel

beli di Solo (ramuan)

08.

Cuci darah

ramuan + imbo, sambiloto

09.

Menurunkan kholesterol, cuci darah

sambiloto, brotowali

10.

Bau badan, gatal-gatal

sambiloto

11.

Gatal-gatal, perut sebah

sambiloto

12.

Gatal-gatal

babakan pule, sambiloto brotowali (beli bahan bungkusan)

13.

Kencing manis, gatal-gatal jerawat

sambiloto, brotowali, babakan pule

Jamu Kunci Suruh

No.

Khasiat

Bahan baku

01.

Sari Rapat, keputihan

kunci, sirih, gula, asam kawak

02.

Keputihan

kunci, sirih, gula, asam kawak

03.

Mengencangkanperut, keputihan

kunci, sirih, kencur, jahe

04.

Bau keringat, keputihan

kunci, sirih, gula, asam kawak

05.

Galian rapet, keputihan, menghilangkan bau rahim, darah merah/putih

kunci, suruh, pinang, temulawak, delima, kencur

06.

Bau badan, keputihan

kunci, suruh, jambe, kunci pepet, kayu legi, manis jangan, delima

07.

Keputihan

suruh, kunci, gula, asam kawak

08.

Keputihan

kunci, majakan, suruh, asam

09.

Supaya keringat tidak berbau, keputihan

kunci, suruh, kunir

10.

Keputihan, merapatkan rahim

kunci, suruh, gula merah, asam kawak

11.

Keputihan, menghilangkan bau badan

kunci, suruh, beluntas

12.

Keputihan, awet muda, menguatkan gigi

kunir, kunci, suruh, majakan, gula merah

Jamu Kudu Laos

No.

Khasiat

Bahan baku

01.

Menurunkan tekanan darah

kudu, laos, gula, asam kawak

02.

Menurunkan tekanan darah tinggi, melancarkan darah

kudu, laos, gula, asam kawak

04.

Memperlancar peredaran darah

kudu, laos, gula, asam kawak

05.

Menambah nafsu makan

kudu, merica/lada, laos, asam kawak, gula, kedawung

06.

Supaya badan segar

laos, kudu, bawang putih, merica, gula, asam kawak

07.

Enak perut, nafsu makan, terlambat bulan

laos, merica, kudu, asam kawak, gula merah

08.

Menghangatkan badan

kudu, laos, gula merah, asam kawak, jeruk nipis

09.

Menambah nafsu makan

kudu, laos, kedawung, asam kawak, gula merah, merica

10.

Penambah nafsu makan, supaya badan hangat

kudu, laos, bawang putih, merico, tape singkong

Jamu Uyup-uyup/Gepyokan

No.

Khasiat

Bahan baku

01.

Melancarkan ASI

beluntas, temulawak, katu, asem, gula

02.

Melancarkan ASI (air susu ibu)

empon-empon komplit**, beluntas, suruh,daun katu, gula, asem, jeruk nipis

03.

Melancarkan ASI

beluntas, puyang, krokot, lampes, sinom, suruh, temulawak, gula, asem, jeruk nipis

04.

Melancarkan ASI

empon-empon komplit**, beluntas, sembukan, jambu

05.

Melancarkan ASI

katu, landep, suruh, lampes, empon-empon, gula, asem

06.

Melancarkan ASI, menghilangkan bau badan (anak & ibu)

katu, temuireng, temula wak, kunir, kunci

07.

Melancarkan ASI

daun-daunan beli di pasar, empon-empon komplit**, gula, asem

08.

Melancarkan ASI

kunir, asam kawak, beluntas, simbukan, kedawung, gula merah

09.

Melancarkan ASI

kunir, puyang, daun pepaya, temuireng, sembukan, beluntas, jambu, jarak

10.

Melancarkan ASI, mendinginkan perut kawak

kunir, beluntas, beras, gula merah, asem

Resep Herbal Untuk Kulit Halus

Kulit halus adalah dambaan setiap kaum hawa, jadi nggak perlu biaya mahal untuk perawatan kulit, cukup menggunakan resep sebagi berikut :

Bahan :
1. gelas kecil jus lemon
2. beberapa batang kayu manis atau cinnamon untuk wewangian
3. dua sendok makan minyak zaitun, dan 1/4 gelas susu.
Jika anda kurang suka bau kayu manis, ganti saja dengan rempah-rempah atau bunga yang harumnya anda suka.

Caranya :
Campurkan semua bahan-bahan ini dalam satu wadah. Lalu masukkan ke dalam bathtub jika anda ingin menggunakannya untuk mandi. Atau cukup di baskom kecil untuk sekedar merendam kaki misalnya. Berendamlah selama kira-kira 15 menit sambil menggosok-gosok kulit anda.

Setelah itu bilas dengan air bersih lalu mandi dengan menggunakan sabun biasa. Setelah melakukan ini secara rutin selama beberapa minggu, kulit anda dijamin halus selembut sutra.

sumber : http://www.detikhot.com [SOURCE]

Lempuyang Emprit = Zingiber Amaricans

Kandungan senyawa :
Minyak Atsiri = Sekuiterpenketon (u/ turunkan panas)

umumnya yg digunakan adl : rimpangnya (warnanya putih kekuningan, rasanya pahit)


Kunyit = Curcuma Longa

Kandungan senyawa :
Minyak Atsiri, Curcumin, turmeron & Zingiberen yg berfgs sbg anti-bakteri, anti-oksidan & anti-inflamasi (anti-radang).

Selain sbg penurun panas, campuran ini jg dpt meningkatkan daya tahan tubuh.
Umumnya yg digunakan adl : rimpangnya, (warnanya pranye)


Sambiloto = Andrographis Paniculata

Seluruh bagian tanamannya dpt digunakan (daun & batang)

Kandungan senyawa :
Andrografolid Lactones (zat pahit), diterpene, glucosides & flavonoid yg dpt menurunkan panas, mineral (K, Ca, Na)
Andrografolid : u menurunkan gula darah

Penelitian di Thailand bhw : 6 gr sambiloto sama efektifnya dgn parasetamol.

Khasiat :
Atasi kencing-manis, meningkatkan kekebalan tubuh, atasi hepatitis, disentri, flu, demam, radang amandel, radang ginjal, paru, bronchitis, atasi kanker, TBC, hypertensi, kusta, keracunan, kencing nanah, kencing manis.


Pegagan = Centella Asiatica L. = Daun Kaki Kuda

Tumguh liar dipadang rumput, tepi selokan, sawah atau ditanam sbg penutup tanah, sbg tanaman sayur, merayap menutupi tanah, daun warna hijau berbentuk spt kipas ginjal.
Hidup ditanah yg agak lembab, cukup sinar matahari atau agak terlindung.
Dapat ditemukan didataran rendah sampai daerah dgn ketinggian 2.5 m dpl.

Kandungan senyawa :
Triterpenoid, saponin, Hydrocotyline & Vellarine.

Kandungan Kimia :
Asam Asiatat, B-Karioneta, B-Kariofilen, B-Elemena, B-Farnesen, B-Sitosterol, Brahminosida, Asam Brahmat, Brahmosida, Asam Sentelat, Asam Sentolat, Asam Elaiodat, Iso-Tankunisida.

Manfaat : utk penurun panas, re-vitalisasi tubuh & pembuluh darah, memperkuat struktur jaringan tubuh, radang hati disertai kuning.
Pegagan bersifat menyejukkan/mendinginkan, menambah tenaga & menimbulkan selera makan.
Digunakan u memperlancar aliran darah ke otak (makanan otak), shg tajam berfikir & meningkatkan saraf memory otak.

Daun :
Re-Vitalisasi sel & pembuluh darah, anti-infeksi, anti-bakteri, menurunkan panas & demam, diuretic, pembengkakan hati, meningkatkan kesuburan wanita, mengurangi gejala asma, mengobati hipotensi.

Herba :
Radang hati disertai kuning, campak, demam, sakit tenggorokan, asma, bronchitis, radang pleura, radang mata merah, keputihan, infeksi, batu saluran kencing, tekanan darah tinggi/hipertensi, rheumatism, pendarahan (muntah darah, batuk darah, mimisan, kencing darah), wasir, sakit perut, disentri, cacingan, tdk nafsu makan, lepra, TBC, keracunan makanan (jengkol, udang, kepiting), keracunan bhn kimia/obat2an.


Temulawak = Curcuma Xanthorhiza Roxb

Tumguh liar dihutan jati & padang alang2, biasa terdpt ditempat terbuka yg terkena sinar matahari & tumbuh didataran rendah sampai dataran tinggi.
Hasil maximal baiknya ditanam pd ketinggian 200-600 m dpl.

Penampilan mirip temu putih, hanya warna bunga & rimpangnya berbeda. Bunga temulawak berwarna putih kuning atau kuning muda, sdgkan temu-putih berwarna putih dgn tepi merah.Rimpang temulawak berwarna jingga kecoklatan, sdgkan rimpang bagian dalam temu-putih berwarna kuning muda.

Temulawak memiliki zat aktif : Germacrene, Xanthor-rhizol, Alpha-Betha-Curcumena, dll.

Manfaat :
Sbg anti-inflamasi (anti-radang), anti-biotik, meningkatkan produksi & sekresi empedu, segarkan badan. Sejak dulu digunakan sbg : obat penurun panas, merangsang nafsu makan, mengobati sakit kuning, diare, maag, perut kembung & pegal2.

Kegunaan :
Menurunkan kolesterol, panas badan, sakit kuning, radang ginjal, radang kronis, kandung empedu, mencegah peny. Hati, menghilangkan rasa nyeri, menyegarkan badan, perut kembung, sembelit, diare, mengurangi rasa nyeri sendi, pegal linu, rematik, menambah ASI, memulihkan kesehatan stl melahirkan, haid tdk lancer, wasir, tonikum & anti-bakteri.


Temu Putih = Curcuma Zedoaria

Tumbuh ditanah yg gembur, subur, mengandung bhn organic yg tinggi, drainase yg baik.
Temu putih dpt tumbuh pd ketinggian 250-1000 m dpl.

Kandungan Kimia :
Ribosome Inacting Protein (RIP), Zat Anti-oksidan.

Kegunaan :
Nyeri waktu haid, tdk datang haid, pembersih darah stl melahirkan, memulihkan ngguan pencernaan makanan, sakit perut, rasa penuh & sakit didada, limpa, anti-kanker, atasi kista, masalah pada perut.

Bawang Merah = Allium Cepa L.

Kandungan senyawa :
Minyak Atsiri, Sikloaliin, Metilaliin, Kaemferol, Kuersetin & Floroglusin.


Daun Kembang Sepatu = Hibiscus Rosa Sinensis

Selain daun kembang sepatu, dpt jg digunakan daun sirih atau daun kapuk.

Kembang sepatu mengandung : Flavonoida, Saponin & Polifenol.
Daun Sirih mengandung : Flavonoida, Saponin, Polifenol & Minyak Atsiri.
Daun Kapuk mengandung : Flavonoida, Saponin & Tanin.


Bawang Putih = Garlic = Allium Sativum

Terbuat dr suing bwg-pth pilihan mjd serbuk kering bwg-pth.

Khasiat :
Menurunkan kadar lemak darah shg mengurangi resiko peny jantung, menurunkan hypertensi, meningkatkan daya tahan tubuh, menormalkan sirkulasi & kolesterol darah, menormalkan penglihatan rabun dekat, memperbaiki sys pencernaan, mengurangi gejala rematik, atasi kesemutan, de-toxifikasi racun & efektif sbg anti-biotik, anti-bakteri, anti-jamur & keputihan.

Kontra :
Tdk dianjurkan untuk darah rendah & pasien alergi terhadap bawang putih & tukak lambung.

Side efek : gangguan lambung

Kolesterol : Salah satu jenis lemak yg dibuat di hati & ditemukan pada makanan hewani.
Kolesterol diperlukan oleh fungsi tubuh yg penting untuk : Membangun dinding sel, lindungi jaringan saraf, membuat hormone.
Bila kelebihan kolesterol akan berdampak negative.

Type kolesterol :
k. Baik = HDL = High Density Lipo-protein : HDL dlm jml tinggi diperlukan u angkut LDL dr darah -> back ke hati u dihancurkan
k. Jahat/Buruk = LDL = Low Density Lipo-protein :Kadar LDL yg tinggi sebabkan : hypertensi, jantung, stroke, gagal ginjal.

Kolesterol sebabkan terbentuknya plak pd dinding pembuluh darah shg pembuluh drh mjd sempit, sp supply Oksigen u jar tbh macet.
Bila pembuluh drh yg macet pd : jantung -> serangan jantung, pd otak -> Stroke, pd ginjal -> gagal ginjal.

Dr. Yu-Yan Yeh : “Garlic include seny = Allir-Sulfur u hambat bio-sintesis kolesterol did lm hati.

Kandungan kimia :
Minyak atsiri, senyawa fosfor, tuberkulodis, dsb.


Meniran = Phyllanthus Ninuri L.

Tinggi tanaman hingga 1 m, tumbuh liar, daun berbentuk bulat tergolong daun majemuk bersirip genap.
Seluruh bagian tanaman ini dpt digunakan.

Kandungan senyawa :
Lignan, Flavonoid, Alkaloid, Triterpenoid, Tanin, Vitamin-C, dll.

Manfaat :
Menurunkan panas & meningkatkan daya tahan tubuh.


Lidah-Buaya = Aloe-Vera L.

Tumbuh liar ditempat berudara panas tapi sering ditanam di pot & pekarangan rumah sbg tanaman hias.

Kandungan kimia :
Aloin, Barbaloin, Aloe-Emolin, Aleonin, Aloesin

Kegunaan :
Anti-biotik, penghilang rasa sakit, merangsang pertumbuhan sel baru pd kulit, cacingan, susah buang air kecil, sembelit, batuk, diabetes, radang tenggorokan, menurunkan kolesterol.


Bee-Pollen

Bee-pollen adl : Serbuk sari bunga jantan yg diambil oleh lebah & digunakan sbg makanan pokok dari seluruh koloni lebah madu. (tepung sari bunga)

Kandungan kimia :
Protein (asam amino bebas), Vitamin (B-Complex & Asam Folat, Vit A-C-D-E), Beta-carotene, selenium, Lesitin, karbohidrat, mineral.
Asam Glutamat : zat aktif u sel jar. Otak, nafsu-makan pd anak, atasi epilepsy.

Kegunaan :
Meningkatkan daya tahan/kekebalan tubuh, memperlambat proses penuaan & menghaluskan muka, menurunkan kolesterol, memperlancar fungsi pencernaan, mengobati asma, meningkatkan kesuburan bagi pria & wanita, lancarkan peredaran darah merah & meningkatkan kadar Oksigen hingga 25% lebih banyak u konsentrasi & daya piker tajam dari anak2 s/d dewasa, tingkatkan stamina & vitalitas tubuh, turunkan kolesterol, atasi asma.


Bangle = Zingiber Purpureum Roxb. Purple-Ginger.

Tumbuh pd daerah yg cukup kena sinar matahari
Khasiat :
Mengurangi lemak tubuh -> mengurangi berat badan, pelangsing.
Sembuhkan cacingan, demam, masuk-angin, gangguan mata, pusing krn deman, nyeri sendi, perut mulas, sakit kuning, peluruh kentut/Karminatif, peluruh dahak/Expectorant, pembersih darah.

Dalam rimpang bangle terdpt zat aktif u tingkatkan aktifitasenzim Lipase u hidrolisis lemak tubuh

Bangle tidak disarankan u ibu hamil.

Khasiat bangle dgn herbail lain= ok

Kandungan kimia :
Minyak atsiri (sineol, tinen), dammar, pati, flavonoid & tanin


Celery = daun Seledri = Apium Graviolen L.

Yang digunakan : daun & batangnya.
Daun & batang seledri paling byk simpan kandungan aktif yg berkhasiat.
Akar seledri dihindari karma terdapat racun.

Khasiat :
Ringankan gejala hypertensi ringan, normalkan kadar asam urat dlm darah, me(-)i rasa sakit pd sendi akibat asam-urat, lancarkan sirkulasi darah, turunkan tekanan darah, normalkan gula darah, jaga kesehatan jantung, tulang, sendi & atasi infeksi saluran kencing & menetralisir efek degeneratif & radikal bebas.

Kandungan Kimia :
glikosida, Apiin, Isoquersetin, Umbilliferon, Mannite, Inosite, Asparagin, Glutamin, Cholin, Linamaros, Pro-vitamin A, Vit-B, Vit-C.
pada daun : Minyak Atsiri, protein, Kalsium, garam fosfat.

Tidak disarankan : Penderita darah rendah


Kumis-Kucing = Orthosiphon Aristatus O.

Khasiat daun :
Meluruhkan batu urin/batu-ginjal, menurunkan kadar gula darah, rematik, anti-radang & melancarkan air seni

Kandungan Kimia :
Senyawa Kalium, glukosida, minyak atsiri, sapotonin, ortosifonida & flavon (sinansetin, cupatorin, scutellarein, tetra-metil eter, salvigenin, rhamnazin)

Kandungan Saponin & Tannin pd daun bisa jg mengobati keputihan.

Kandungan ortosifonin & garam Kalium (terutama pd daunnya) adl: komponen utama yg membantu larutnya asam urat, fosfat & oksalat dlm tubuh manusia (terutama dlm kandung kemih, empedu maupun ginjal) shg dpt cegah endapan batu ginjal


Mahkota Dewa = Phaleria Macrocarpa

Khasiat buah :
Anti-kanker, anti-tumor, anti-disentri, anti-insekta, hepato-toxic, atasi diabetes, hypertensi, hepatitis, rematik & asam urat

Buahnya mengandung : :
Saponin, Alkaloid, Polifenol, Plavonoid, Lignan, Minyak Atsiri, Sterol (yg berkhasiat sembuhkan berbagai penyakit kronis spt kanker, diabetes mellitus dsb)

Kasiat daun :
Atasi TBC, radang mata & tenggorokan.

Wanita hamil & bayi dilarang konsumsi mahkota-dewa karma kandungan kimianya sangat aktif.
Kelebihan dosis : pusing & mual


Paria = Momordica Charantia L.

Khasiat :
Atasi batuk, radang tenggorokan, demam, malaria, nafsu-makan, sariawan. Diabetess, cacingan, disentri.


Sambung-Nyawa = Gynura Procumbens L.

Kasiat :
Anti-bakteri, obati jantung, radang tenggorokan, batuk, sinusitis, polip, amandel.


Daun Sendok = Plantago Mayor

Khasiat :
Atasi gangguan pd saluran kencing, batu-empedu & prostate (Sembuhkan radang saluran kencing, radang prostate)

Mengkudu = Noni

Khasiat buah :
Meningkatkan vitalitas tubuh, menurunkan gula darah & tekanan darah, anti-septic, anti-radang, penyembuhan liver, stroke.


Keladi Tikus = Rodent-Tuber = Typhonium Flagelliforme

Khasiat :
Hentikan &mengatasi kanker serta penyakit berat lain seperti hepatitis.
Tidak dianjurkan untuk direbus, hanya akan mengurangi khasiatnya saja.

Comments

Popular posts from this blog

KEGIATAN AKTIVASI VSAT

PP NOMOR 178 TAHUN 1979 TENTANG UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA