Gejala Alam Rotasi Bumi

Bumi merupakan bola padat yang bergerak di angkasa dengan kecepatan mencapai 3000 meter per detik. Gerak bumi tersebut sangat cepat jika dibandingkan dengan kecepatan kereta maglev di Jepang yang hanya mencapai 180,5 meter per detik. Bumi terdiri dari lautan dan daratan dengan luas lautan mencapai 70% dari seluruh permukaan bumi. Sedangkan 30% adalah daratan yang berupa daratan, gunung, dan lembah. Bumi dilingkupi oleh lapisan atmosfer yang mencapai 700 kilometer dari permukaan bumi. Atmosfer bumi terdiri dari gas nitrogen, oksigen dan gas lainnya dalam jumlah kecil. Atmosfer melindungi bumi dari benda-benda angkasa yang jatuh menimpa bumi dan melindungi bumi dari sengatan sinar matahari.


Bagaimana Proses terjadinya bumi ???

Menurut para ilmuan, bumi terbentuk dari awan gas dan debu raksasa sekitar 4500 juta tahun yang lalu. Sebuah bintang yang berada di dekat awan tersebut meledak dan menyebabkan awan terus bergerak berputar-putar. Saat terjadi perputaran gas berkumpul ditengah dan membentuk matahari. Debu mendesis mengelilingi matahari dan saling melekat menjadi bongkahan batuan yang membentuk sebuah planet kecil. Bumi adalah satu diantara planet tersebut. Pada awalnya bumi sangat panas, hal ini disebabkan saat saling bertabrakan batuan-batuan tersebut saling memanaskan. Saat bumi terbentuk, batuan yang ada didalamnya meleleh. Terbentuklah bumi baru yang berupa bola batuan cair dengan kulit yang padat dan tipis. Meteorit atau batuan besar dalam jumlah yang sangat banyak menabrak bumi mengakibatkan terbentuknya lubang-lubang di permukaan bumi. Permukaan yang berlubang ini disebut sebagai kawah. Bumi mulai mendingin dan terbentuklah kulit keras. Samudra dan laut terbentuk saat bumi mendingin. Gunung berapi meletus dan mengeluarkan uap panas, gas dan bebatuan dari dalam bumi. Gas-gas yang keluar dari gunung berapi membantu membentuk atmosfer yang pertama. Saat bumi mendingin, uap panas berubah menjadi butiran-butiran air dan membentuk awan. Saat bumi menjadi lebih dingin, hujan turun dari awan dan berlangsung dalam waktu yang sangat lama yaitu selama jutaan tahun dan membentuk laut dan samudra..


Bukti bahwa bumi memiliki bentuk bulat dan permukaan yang melengkung bias kita cermati ketika matahari terbenam, awan dan gunung yang tinggi masih terlihat terang. Kapal yang berlayar meninggalkan pelabuhan tubuh kapal lenyap terlebih dahulu baru kemudian tiangnya. Bila berlayar ke satu arah akan tiba ke tempat semula. Gambar bumi hasil pemotretan satelit buatan dan kapal ruang angkasa luar yang menunjukan bentuk bumi adalah bulat pepat.


Pada kenyataannya bentuk bumi tidak benar-benar bulat. Bumi pepat pada kedua kutubnya dan menggembung di sekitar khatulistiwa dengan diameter khatulistiwa 12.757.776 dan diameter kutub 12.713.824 m.


Bagaimana terjadinya rotasi Bumi ????


Bumi secara terus menerus melakukan gerak berputar-putar sebab bumi terbentuk dari awan gas dan debu yang berputar-putar. Perputaran bumi mirip dengan gerak berputaran gangsing yang berputar secara tegak lurus. Arah gerak berputar bumi agak condong ke satu sisi. Jika berada di angkasa dan melihat bumi dari sisinya, maka bumi akan tampak bergerak dari kiri ke kanan. Dan jika dilihat dari atas kutub utara bumi, bumi akan terlihat bergerak berlawanan dengan arah jarum jam.


Apa Akibat dari Rotasi bumi ????

Rotasi bumi mengakibatkan terjadinya peristiwa sebagai berikut


  1. Gerak semu harian benda-benda langit

Karena gerak rotasi bumi, maka benda-benda langit yang diam seolah-olah bergerak. Arah rotasi bumi dari barat ke timur sehingga gerak semu benda langit dari arah sebaliknya yaitu dari timur ke barat. Itulah sebabnya mengapa kita setiap hari melihat matahari terbit dari timur dan terbenam kea rah barat.

  1. Terjadinya siang dan malam

Dalam satu hari kita melalui adanya siang dan malam. Di siang hari yang terang, anda dapat melihat cahaya matahari dan di malam hari terlihat gelap karena tidak ada sinar matahari. Peristiwa siang dan malam silih berganti dialami sebagai akibat gerak rotasi bumi. Bumi berotasi dari barat ke timur secara terus menerus.

Setiap hari, tiap bagian bumi berputar kea rah matahari dan kemudian mejauhinya. Saat satu bagian menghadap matahari maka tempat tersebut mengalami siang hari. Saat bagian tersebut membelakangi matahari maka terjadilah malam hari.

  1. Perbedaan waktu

Pernahkan anda mendengar tentang garis ekuator?

Garis ekuator atau garis khatilistiwa adalah garis khayal yang membagi bumi menjadi dua bagian sama besar yaitu bumi bagian utara dan bumi bagian selatan. Disebut garis khayal karena sebenarnya garis tersebut tidak benar-benar ada di permukaan bumi.

Garis yang sejajar dengan garis ekuator disebut garis lintang. Ada dua macam garis lintang yaitu garis lintang utara (LU), mendatar di atas khatulistiwa dan garis lintang selatan (LS), mendatar di bawah khatulistiwa. Garis lintang menentukan jenis iklim.

  1. Pembelokan arah angin

Akibat rotasi bumi menyebabkan timbulnya gaya Coriolis. Gaya tersebut mengakibatkan terjadinya pembelokan arah angina. Di belahan bumi utara (BBU) gaya Coriolis menyebabkan angina dibelokkan ke kanan dan pada bumi belahan bagian selatan angina dibelokkan ke kiri. Gaya Coriolis semakin bertambah dengan bertambahnnya lintang tempat. Angina di daerah khatulistiwa tidak mengalami pembelokan arah karena gaya Coriolis di khatulistiwa tidak ada atau mendekati nol.

Hukum Boy Ballot tentang perubahan arah angina menyatakan :

1) Udara bergerak dari daerah yang memiliki tekanan tinggi menuju ke daerah bertekanan rendah.

2) Di belahan bumi utara angina membelok ke kanan dan di belahan bumi selatan angina membelok ke kiri.

  1. Pembelokan arus laut

Pergerakan arus laut dipengaruhi oleh angina. Karena arah angina mengalami pembelokan akibat rotasi bumi, arus laut juga mengalami pembelokan. Laut pada belahan bumi utara mengalami pembelokan kea rah kanan atau searah putaran jarum jam. Sedangkan laut pada belahan bumi selatan berbelok kea rah kiri atau berlawanan arah putaran jarum jam.

Comments

Popular posts from this blog

KEGIATAN AKTIVASI VSAT

PP NOMOR 178 TAHUN 1979 TENTANG UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA