BERBAGAI KEGIATAN KEPRAMUKAAN

KML adalah orientasi pendidikan kepramukaan tingkat lanjutan bagi pembina yang telah melaksankan KMD ( Kursus Mahir tingkat Dasar ). Peningkatan mutu pendidikan Kepramukaan adalah bagian dari suatu program pemerintah yang dicanangkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Kepramukaan atas dasar Keputusan Presiden No.238 Tahun 1961 jo Keppres Republik Indonesia No. 12 tahun 1971 dengan landasan Konstitusionalnya UUD 1945 dan landasan Idiil Pancasila. KML merupakan suatu sistem oprasional dari peraturan perundang-undangan tentang pendidikan dan arah pengembangan gerakan pramuka adalah Peningkatan Ketahanan Nasional dan Daya Tahan Masyarakat.
Sebagai wadah pendidikan non formal, Gerakan Pramuka menggunakan prinsip dasar metodik kepramukaan yang diramu dengan kegiatan yang menarik, menantang, luwes dan disiplin penuh tanggung jawab. Selain itu mempunyai peranan penting yaitu menyatukan persepsi dan sekaligus menjadikan ajang silaturakhim bagi sesama anggota pramuka yang senantiasa eksis dalam mengembangkan Gerakan Pramuka. Kita dapat hidup secara berdampingan dengan sesama anggota Pramuka se wilayah Ranting, Cabang, Daerah, Nasional, bahkan sampai manca negara melalui kegiatan kegiatan kepramukaan dari tingkat Kwarran sampai tingkat dunia.
KML merupakan bagian dari pendidikan Pramuka Dewasa ( Pembina ) dalam memupuk kemampuan dan mampu membina peserta didik dengan benar sesuai dengan tuntutan masyarakat dan tuntutan jaman. Melalui kegiatan KML para pembina yang ikut sebagai peserta sekaligus dapat bertukar pandangan dan mengungkap permasalahan yang ditemukan dilapangan untuk dicari solusinya sebagai evaluasi kegiatan yang selama ini dilaksanakan di masing-masing GUDEP. Selama delapan hari menimba pengalaman, peserta KML mampu menjalin persaudaraan tanpa mengenal usia, pangkat dan jabatan. Tidak di pungkiri dengan adanya KML yang telah berlangsung di Luragung, kontak langsung maupun telphon selalu terjalin. I. Dasar Pemikiran

a. Pengembangan kepramukaan perlu ditingkatkan terutama bagi pembina Pramuka di setiap Gugus Depan
b. membentuk konsep diri dan pengalaman dalam menyampaikan materi / membina anggota Pramuka dalam kehidupan bermasyarakat melalui fungsi,peran, tugas dan tanggung jawab.

II. Tujuan
Meningkatkan kreativitas Pembina Pramuka dalam mengemban tugas-tugasnya dalam kepramukaan serta memiliki tanggung jawab mengembangkan norma kehidupan dan cinta alam yang didasari oleh kearifan budaya kebangsaan, agama, dan sosial.

III. Sasaran
Setelah mengikuti Orientasi, peserta mampu :
1.Membuka diri untuk dapat mengembangkan kegiatan kepramukaan.
2.Berperan aktif dalam proses pembelajaran aktif kretaif dan meyenangkan.
3.Memiliki kredibilitas dan tanggung jawab moral terhadap peserta didik.

IV. Kurikulum KML

1. Konsep penyelenggaraan KML ; 4 JP
2. Prinsip-Prinsip Kepramukaan : 7 JP
3. Berkemah : 8 JP
4. Kegiatan di alam terbuka : 13 JP
5. Kegiatan sebagai alat pendidikan : 6 JP
6. Metoda Kepramukaan ` : 12 JP
7. Jenis- jenis Kegiatan Kepramukaan : 13 JP
8. Contoh kegiatan penggalang : 15 JP
9. Pasukan Penggalang : 10 JP
10.Kemasyarakatan : 8 JP
11.Rencana Tindak Lanjut (RTL) : 13 JP

Jumlah :109 JP


V. Kajian Materi
Konsep penyelenggaraan KML adalah sebagai upaya meningkatkan kemampuan pembina pramuka dalam penyenyelenggaraan gerakan pramuka di lingkungannya supaya lebih progresif, efektif, interaktif, dan inovatif.
1. Prinsip kepramukaan adalah norma kehidupan, cinta alam dan kasih sayang sesama manusia yang didasari oleh iman dan takwa.
Berkemah merupakan perwujudan dari sikap rasa memiliki terhadap alam semesta sehingga mampu memupuk keberanian, cinta alam, bersyukur atas anugrah Tuhan dan bertanggung jawab atas kelestariannya,
Kegiatan dialam terbuka merupakan salah satu pengenalan fungsi alam dan menumbuhkan sikap diri sebagai gagian dari alam, sehingga tertanam jiwa kearifan budaya, sosial, norma hukum dan norma agama.
Berbagai jenis kegiatan dalam kepramukaan mencerminkan perwujudan cinta tanah air dan sesama manusia
Metoda yang digunakan dalam kegiatan kepramukaan adalah bermain yang menyenangkan, tantangan dan ketangkasan dan mampu menyelesaikan TKU dan TKK.
Jenis-jenis kegiatan dalam gerakan kepramukaan diantaranya adalah :

a. Keterampilan/hasta karya
b. Bakti sosial
c. Keagamaan
d. Morse dan sandi
e. Berkemah
f. Upacara
g. ketangkasan
h. mengenal alam
i. Lomba tingkat.
j. Jambore
k. dll.

Pasukan Penggalang terdiri dari 40 orang Pramuka penggalang dipimpin oleh seorang Pratama dan satuan kecil dari pasukan adalah regu terdiri dari 5 s.d 10 orang dan dipimpin oleh seorang pemimpin regu.
Bakti kemasyarakatan adalah merupakan bukti kemandirian gerakan pramuka yang terlahir dari lingkup masyarakat.
Sedangkan rencana tindak lanjut dari setiap akhir kegiatan kepramukaan adalah upaya memperbaiki kekurangan dan meningkatkan keberhasilan sehingga tercipta kegiatan pramuka yang sesuai dengan kode kehormatan pramuka yaitu Dasa darma. Sebagai acuan materi kepramukaan secara lengkap bisa di baca lebih dalam pada buku-buku panduan yang sudah tersebar di toko-toko buku.

Resp. Nana Rusmana- ags 2009

Indonesia merupakan negara agraris, dengan sumber daya alam hayati yang berlimpah. Kekayaan ini tentunya sangat perlu untuk dilakukan pengolahan dengan baik, guna menghasilkan ragam makanan yang dapat dijadikan bidang usaha serta mempunyai nilai gizi yang baik.
Bioteknologi merupakan salah satu pemecahan masalah, sehingga mampu menjawab tantangan industri dalam pengelolaan budidaya singkong melalui fermentasi ragi terhadap pembuatan tape singkong sebagai produk kebutuhan manusia.
Salah satu teknologi sederhana ini dapat diaplikasikan di masyarakan yang sekaligus merupakan home industri masyarakat dalam mengolah singkong menjadi bentuk makanan lain yang berupa tape. Konsep dasar pembuatan tape tersebut adalah perubahan karbohidrat menjadi monosakarida sebagi akibat adanya kerja dari mikroorganisma. Tape adalah suatu bahan makanan yang dihasilkan dengan cara fermentasi oleh kapang dan khamir, dengan bahan dari singkong.
Tape yang dibuat dengan bahan mentah singkong tersebut merupakan bentuk makanan yang khas daerah sunda yang dikenal dengan sebutan peuyeum sampeu.
Khamir yang digunakan dalam pembuatan tape singkong tersebut adalah ragi yang banyak ditemukan di pasar. Di dalam ragi tersebut tersusun atas kapang dan khamir yaitu : Clamydomucor sp, rhyzopus sp, hasenula sp, saccharomices cerevisiae ( Betty Sri Laksmi Jennie, 1981 )
Pemberian ragi tersebut tentunya akan sangat mempengaruhi dalam proses pembuatan tape, baik itu dalam kecepatan pembentukan gula atau alcohol yang di hasilka, sehingga hal ini akan menimbulkan rasa, aroma serta kulitas yang berbeda dari bahan aslinya. Disamping kecepatan fermentasi mempunyai pengaruh besar dalam penyedian produk tape singkong ( manihot utilisima ), terutama di kabupaten Kuningan sangat digemari dan merupakan makanan khas Sunda Jawa Barat.


A. Alat dan Bahan
Untuk memperoleh hasil dari pengolahan singkong menjadi tape “ peuyeum sampeu “ yang baik dan berkualitas, perlu di tunjang dengan persiapan alat dan bahan yang sesuai dalam komposisinya. Adapaun alat dan bahan tersebut diantaranya :
1. Alat
a. Kompor
b. Pisau
c. Panci / pengukus
d. Tampah
e. Pembungkus ( daun pisang )
f. Baskom ( tempat fermentasi )

2. Bahan
a. Singkong ( 3 kg )
b. Ragi ( secukupnya )
c. Air bersih

B. Cara Kerja / Pembuatan
a. Singkong di bersihkan kulitnya ( dikupas )
b. Singkong dikerik bagian sisinya sehingga cairan yang terasa licin dibagian sisi singkong tersebut hilang
c. Singkong dicuci sampai bersih kemudian ditiriskan.
d. Singkong direbus jangan terlalu matang ( +30 menit )
e. Singkong ditiriskan sampai dingin di atas tampah
f. Setelah dingin singkong ditaburi ragi dengan cara mengusapkan ragi pada singkong yang telah direbus tadi
g. Setelah singkong ditaburi ragi terus disusun pada baskom yang telah dialasi oleh daun pisang untuk proses fermentasi dan ditutup bagian tsnya oleh daun pisang juga.
h. Tempatkan baskom fermentasi tersebut pada suhu kamar yang tetap, tunggu selama 2- 3 hari, sehingga singkong tersebut tersa empuk dan keputih-putihan.

C. Hal yang Perlu Diperhatikan
a. Suhu panas/ api saat pengukusan harus setabil supaya kondisi matang singkong tersebut sama.
b. Pada proses penirisan/ pendinginan singkong setelah di rebus dan saat peragian, tangan, tempat dan alat pendukung harus dalam keadaan streril, terbebas dari kotoran, dan rasa asin maupun asam.
c. Usahakan dalam proses peragian tidak membelakangi arah angina
d. Dalam proses fermentasi jangan terlalu lama karenan menyebabkan kelebihan sam organic.

D. SIMPULAN

Tape singkong adalah merupakan ragam makanan hasil modivikasi dari bahan baku singkong melalui proses fermentasi dari konsenterasi ragi pada singkong yang telah direbus.
Pada permulaan proses fermentasi, pati dari bahan mentah akan dipecah menjadi gula-gula sederhana oleh kapang. Kemudian gula tersebut akan dipecah kembali oleh khanir menjadi alcohol dan asam. Apabila proses fermentasinya terlalu lama akan dihasilkan asam organic dalam jumlah besar sehingga tape yang dihasilkannya juga terasa asam dan kurang disukai.
Sedangkan tape singkong tersebut mempunyai komposisi kimia yang terdiri dari 0,5% protein, 0,1% lemak, 42,5% karbohidrat, dan 56,1% air

Comments

Popular posts from this blog

KEGIATAN AKTIVASI VSAT

TUGAS UTAMA KEPALA RUANGAN KEPERAWATAN