Penyakit Jantung Dan Pompa Jantung Mekanik
Fungsi jantung yang melemah akibat gagal jantung menghasilkan gejala nafas memendek pada saat aktifitas, mudah lelah dan retensi cairan di kaki (pembengkakan). Pasien yang bertahun – tahun mengidap penyempitan pembuluh jantung koroner, hipertensi, keadaan kardiomiopati dapat mempengaruhi kondisi otot jantung yang mengakibatkan jantung terlalu lemah untuk memompa darah ke seluruh tubuh, stadium akhir dari penyakit ini adalah kondisi gagal jantung. Gejala klinis yang memburuk mencerminkan timbulnya gagal jantung yang progresif.
Terdapat beberapa pilihan pengobatan gagal jantung progresif. Pada stadium awal dapat digunakan obat – obatan, tetapi pada stadium lanjut dimana pengobatan dengan obat – obatan tidak lagi adekuat. Pada kondisi ini pasien membutuhkan alat pacu jantung / “pace maker” . Guna alat pacu jantung adalah untuk mensikronisasi ritme jantung dan mengkoreksi defibrilasi jantung yang dapat mengakibatkan irama jantung abnormal yang membahayakan jiwa.
Ketika pasien mengalami gagal jantung stadium lanjut, gejala klinis meningkat pada tahap yang tidak dapat ditoleransi oleh pasien, seringkali membutuhkan perawatan di rumah sakit dan angka harapan hidup menurun. Pasien tetap mengalami sesak nafas walaupun pada saat istirahat, membutuhkan pasokan oksigen, terkumpulnya cairan di paru dan rongga perut, kehilangan nafsu makan dan kehilangan kemampuan untuk berjalan. Pada pasien yang dapat menjalani prosedur transplantasi jantung angka harapan hidup meningkat dan terjadi perbaikan pada kualitas hidup. Tetapi ketersediaan donor jantung sangat jarang terutama di kawasan Asia.
Saat ini dengan berbagai kemajuan teknologi dalam bidang kesehatan, jantung mekanik telah dipakai untuk mengobati gagal jantung. Pompa elektrik dihubungkan ke jantung dan menormalisasi sirkulasi darah dari jantung ke seluruh tubuh dengan hasil akhir perbaikan kondisi secara progresif. Perbaikan sirkulasi darah membuat pasien dapat menjalani aktifitas harian dengan retriksi yang minimal. Sebagian besar pasien dapat kembali menjalani aktifitas dan gaya hidup normal dan dapat kembali menekuni hobi seperti bermain golf ataupun kembali bekerja.
Gagal Jantung Dan Alat Pacu Ventrikel Kiri (LVAD)
Gagal jantung merupakan penyakit yang bersifat progresif dimana otot jantung menjadi lemah setelah mengalami kerusakan dan kehilangan fungsi memompa darah secara perlahan. Sebagian besar pasien tidak menyadari hal ini, karena gejala yang timbul umumnya disalah artikan sebagai tanda – tanda penuaan. Gagal jantung umumnya tidak terjadi dalam sekejap, penyakit ini bersifat progresif dan terjadi secara perlahan serta memburuk seiring berjalannya waktu. Terapi dengan obat – obatan hanya dapat mengontrol gejala dan memperlambat progresifitas penyakit.
Tetapi, ketika penyakit jantung mencapai stadium gagal jantung, pasien akan menderita karena harus berulang kali dirawat di RS, tubuh menjadi bengkak, sesak nafas, sulit tidur pada waktu malam karena kesulitan bernafas, kehilangan kemampuan untuk berjalan dan makan akibat pembengkakan perut dan hati. Pada stadium lanjut, organ – organ tubuh lainnya seperti hati dan ginjal akan kekurangan pasokan darah akibat lemahnya pompa jantung.
Saat terjadinya stadium lanjut gagal jantung prognosis pasien sangat buruk dan angka harapan hidup semakin kecil (kurang dari 2 tahun) / lebih buruk dari pasien yang mengidap kanker paru.
Pada stadium ini, pasien harus menjalani transplantasi jantung. Tetapi karena ketiadaan donor jantung ini diseluruh dunia, maka transplantasi jantung hanya dapat dinikmati oleh pasien tertentu dengan kriteria seleksi yang ketat. Prosedur transplantasi jantung hanya tersedia di beberapa Negara di Asia dan seringkali hanya diperuntukkan bagi warga Negara tersebut.
Pompa jantung mekanik menjadi pilihan alternatif bagi pasien dengan gagal jantung stadium akhir. Dimana pasien dapat memperpanjang usia sambil menunggu tersedianya donor jantung.
Apakah LVAD?
Pompa bantu ventrikel (serambi) kiri jantung merupakan alat pompa jantung mekanik, alat ini ditempatkan di dada pasien dimana alat ini akan membantu untuk memompa darah yang kaya akan oksigen dari ventrikel kiri jantung ke seluruh tubuh.
Tidak seperti jantung buatan, LVAD tidak menggantikan jantung, pompa elektrik ini hanya membantu jantung untuk melakukan fungsinya.
LVAD permanen telah digunakan pada pasien – pasien stadium akhir gagal jantung yang karena kondisinya tidak dapat menjalani prosedur tansplantasi.
Bagaimana cara kerja LVAD ?
LVAD bekerja seperti jantung yaitu dengan memompa darah. Salah satu cabang pompa terhubung dengan ventrikel kiri jantung. Sedangkan cabang yang satunya terhubung dengan aorta. Kabel dari pompa elektrik ditanamkan pada kulit, sedangkan lapisan luar dari pompa elektrik ini dilapisi oleh material khusus yang membuat kulit dapat tumbuh. Kabel ini menghubungkan pompa dengan alat pengontrol dan baterai.
Pompa elektrik dan konektornya ditanam pada saat dilakukan prosedur bedah jantung. Computer pengontrol, baterai dan baterai cadangan diletakkan di luar tubuh. Beberapa model pompa elektrik memungkinkan alat ini untuk diletakkan pada ikat pinggang. Baterai pompa harus di isi ulang pada malam hari.
Pada saat ini pompa elektrik jenis HeartMate II yang telah disertifikasi oleh FDA sebagai alat penunjang sebelum dilakukannya prosedur transplantasi jantung.
Gambar : LVAD tipe HeartMate II. Pompa yang berfungsi untuk mengalirkan darah terletak di dalam rongga dada. Pompa tersebut terhubung pada alat pengontrol dan baterai yang terletak di luar rongga tubuh.
Pompa HeartMate II merupakan alat pompa kecil yang bekerja seperti mesin jet. Alat ini ditanam di bawah jantung dengan konektor yang berguna untuk memompa darah dari ventrikel kiri ke aorta secara kontinu melalui konduter. Pompa bekerja 9000 sampai 10.000 kali per menit. Walaupun alat ini berukuran kecil tetapi dapat memompa darah 6 sampai 10 liter per menit, lebih tinggi daripada kemampan jantung pasien sehat ( 4 – 5 liter per menit). Pompa ini dilengkapi dengan baterai isi ulang yang dibawa pasien dengan cara disematkan di ikat pinggang atau menggunakan tas khusus. Pompa ini di ciptakan untuk bekerja secara terus menerus selama beberapa tahun dan jarang mengalami kerusakan.
Pasien akan mengalami perbaikan klinis yang signifikan setelah penanaman pompa jantung elektrik, baterai isi ulang dapat di isi ulang tiap 2 minggu sekali. Mayoritas pasien pengguna pompa elektrik dapat kembali pada aktivitas rutin dan dapat menjalani hobi mereka, bahkan dapat kembali bekerja.
Risiko terjadinya bekuan darah di dalam pompa diminimalisasi oleh obat – obatan pengencer darah. Prosedur operasi ini memiliki risiko yang minimal yaitu sebesar 10%. HeartMate II LV menawarkan pilihan terapi bagi pasien yang menderita gagal jantung stadium akhir dan mengembalikan kondisi pasien untuk menjalani hidup dan aktivitas normal serta memperpanjang usia harapan hidup.
Siapa yang dapat menerima LVAD?
Indikasi implantasi LVAD:
Pasien yang menunggu transplantasi jantung: kondisi pasien dapat di stabilisasi dengan pompa mekanik sambil menunggu donor jantung yang tepat
Sebagai terapi pilihan pada Pasien yang tidak dapat menerima prosedur transplantasi jantung atau jantung donor tidak tersedia, dapat menerima LVAD untuk waktu yang tak terhingga
Evaluasi medis diperlukan sebelum prosedur LVAD dilakukan, prosedur yang harus dilakukan adalah pengecekan darah dan pemeriksaan diagnostik lainnya untuk mengevaluasi keseluruhan fungsi organ dalam tubuh.
Selain kriteria medis pasien harus memenuhi kriteria psikososial. Terapi LVAD memiliki beberapa larangan / retriksi obat – obatan dan memerlukan pengontrolan ketat. pasien yang mendapatkan implant LVAD harus memiliki keluarga ataupun relasi yang dapat menjaga pasien untuk menjamin kesuksesan hasil. Sebelum dilakukan prosedur implantasi pasien harus menunjuk keluarga ataupun relasi yang menjadi pihak penanggung jawab. Prosedur ini juga melingkupi sesi edukasi tentang LVAD dengan pengajar LVAD serta harus menemani pasien penerima implant selama beberapa minggu setelah pasien dipulangkan dari rumah sakit.
Keuntungan LVAD?
LVAD memperbaiki sirkulasi darah dengan memperbaiki fungsi pompa jantung yang melemah akibat penyakit jantung. Gejala klinis seperti mudah lelah dan sesak nafas akan berkurang/ hilang. Dan pada beberapa kasus dapat membuat fungsi jantung pulih kembali dengan memberi kesempatan pada jantung untuk beristirahat.
Apa risiko dan efek samping implantasi LVAD?
Seperti tindakan bedah lainnya terdapat risiko pada prosedur implantasi LVAD, yaitu infeksi, perdarahan dan gagal jantung, salah satu dari efek samping ini dapat mengakibatkan kematian. Dokter Anda akan melakukan pemeriksaan terhadap pelbagai risiko potensial yang dapat mengakibatkan terjadinya komplikasi pada prosedur implantasi LVAD sebelum Anda memutuskan untuk menjalani prosedur implantasi.
Comments
Post a Comment