informasi kesehatan

-->
Kopi sejak lama sudah disebut-sebut sebagai minuman yang punya efek menyehatkan. Akan tetapi masih banyak orang yang ragu untuk mengonsumsi minuman hitam pekat ini. Sebuah riset terbaru berusaha menjawab keraguan tersebut. Mereka menyatakan minum kopi dalam jumlah sedang setiap hari dapat melindungi seseorang dari penyakit gagal jantung.
"Kami menemukan bahwa konsumsi kopi dalam jumlah moderat pada kenyataannya menjadi pelindung," kata Elizabeth Mostofsky, pemimpin utama studi dan peneliti di Harvard School of Public Health di Boston. Penelitian ini dipublikasikan pada 26 Juni 2012 dalam Journal Circulation Heart Failure.
"Ada banyak faktor yang dapat berkontribusi terhadap risiko gagal jantung, tapi konsumsi kopi dalam jumlah moderat bukanlah salah satunya," tambahnya.
Gagal jantung adalah suatu kondisi di mana jantung kesulitan memompa cukup darah ke seluruh tubuh. Penyebanya bisa karena hipertensi atau penyakit arteri koroner. Menurut data dari National Institutes of Health, sekitar lima juta orang di Amerika Serikat mengalami gagal jantung dan penyakit ini menyumbang 300.000 kematian setiap tahunnya.
Para peneliti menyimpulkan bahwa sekitar 8-ons kopi berkafein setiap hari (setara dengan empat porsi kopi pada orang Eropa utara) dapat mencegah gagal jantung, mengurangi risiko terkena penyakit hingga 11 persen.
Sebaliknya minum kopi terlalu banyak - lebih dari empat atau lima cangkir kopi sehari - justru dapat meningkatkan risiko terkena masalah jantung.
Dalam kajiaannya, peneliti meninjau lima penelitian besar terkait konsumsi kopi dan risiko kegagalan jantung yang dipublikasikan antara tahun 2001 dan 2011. Penelitian melibatkan 140.220 relawan di Swedia dan Finlandia. Hampir 6.522 relawan diantaranya menderita gagal jantung.
Penelitian ini tidak membedakan antara kopi berkafein dan tanpa kafein, tetapi kopi berkafein cenderung menjadi pilihan di kedua negara Eropa utara tersebut.
Beberapa penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa konsumsi kopi dapat melindungi terhadap beberapa
Obesitas atau kegemukan berlebih merupakan penyebab utama kanker payudara pada perempuan berusia lanjut. Menyusul pada urutan kedua adalah alkohol dan rokok. Demikian menurut penelitian yang dilakukan Cancer Research di Inggris.
Menurut data penelitian itu, satu dari delapan perempuan di Inggris menderita kanker payudara dalam hidupnya. Mayoritas tumor tersebut bersifat sensitif pada hormon atau dengan kata lain pertumbuhan humor ini mendapat "bahan bakar" oleh hormon. Tumpukan lemak di dalam tubuh akan meningkatkan hormon seks perempuan.
Penelitian menunjukkan, perempuan pascamenopause dengan kadar estrogen dan testosteron yang tinggi berisiko dua hingga tiga kali lebih besar menderita kanker payudara dibanding perempuan dengan level hormon lebih rendah.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan kadar hormon seks dalam tubuh meningkat, antara lain kehamilan, penggunaan pil kontrasepsi, dan menopuase.
Dalam laporan terbaru yang dimuat dalam British Journal of Cancer disebutkan, obesitas harus berada dalam urutan pertama pemicu obesitas karena faktor gaya hidup adalah sesuatu yang masih dikontrol.
Tim peneliti dari Universitas Oxford, dalam penelitian yang didanai Cancer Research Inggris meneliti data kesehatan 6.300 perempuan pascamenopause, untuk mencari faktor-faktor yang bisa menjelaskan mengapa ada kanker payudara yang sensitif pada hormon dan sebagian lagi tidak.
Berat badan perempuan diduga kuat menjadi penyebab peningkatkan hormon seks. Perempuan yang kegemukan berlebih atau obesitas memiliki level hormon estrogen dan progesteron lebih tinggi.
Demikian juga halnya dengan perempuan yang terbiasa mengonsumsi alkohol dan merokok lebih dari 15 batang per hari.
"Kanker payudara memang dipengaruhi oleh riwayat keluarga dan bertambahnya usia, tetapi ada hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi risikonya. Menjaga berat badan tetap sehat dan mengurangi konsumsi alkohol adalah kunci untuk menghindari kanker payudara," kata Dr. Julie Sharp dari Cancer Research.
Kasus yang melibatkan terpidana mati Ryan atau Veri Idham Henyansyah kembali mencuat setelah adanya upaya peninjauan kembali (PK) dari pengacaranya terkait vonis hukuman mati yang dijatuhkan. Ryan Kamis (22/9/2011) kemarin hadir di Pengadilan Negeri Depok, Jawa Barat dalam persidangan dengan agenda pembacaan alasan kuasa hukum melakukan peninjauan kembali.
Kata-kata Gangguan Jiwa dan Psikopat kemudian mulai muncul dalam persidangan yang dikemukakan oleh pengacara Ryan. Sayangnya, penggunaan kata Psikopat ini tidak sepenuhnya tepat dalam kerangka diagnosis gangguan jiwa karena istilah tersebut sudah tidak dikenal dalam diagnosis gangguan jiwa.
Beberapa kalangan kesehatan jiwa kemungkinan besar akan menjawab sama bila ditanya tentang apa yang terjadi pada kesehatan jiwa Ryan. Kemungkinan diagnosis yang paling mungkin adalah suatu Gangguan Kepribadian Antisosial yang dulunya lebih dikenal sebagai Psikopat.
Tentunya hal ini merupakan diagnosis banding saja, karena untuk menegakkan diagnosis yang tepat perlu melakukan pemeriksaan yang langsung dan lengkap. Psikiater tidak mungkin mendiagnosis hanya berdasarkan berita di koran saja tanpa melihat pasien secara langsung.
Lalu apakah itu gangguan Kepribadian Antisosial? Gangguan kepribadian antisosial dalam pedoman diagnosis gangguan jiwa menurut DSM IV-TR (keluaran American Psychiatric Association) dan ICD 10 (keluaran Badan Kesehatan Dunia/WHO) merupakan bagian dari Gangguan Jiwa.
Orang yang mengalami gangguan kepribadian tidak menyadari dirinya sakit. Ia merasa tidak ada yang salah dengan dirinya, sehingga orang seperti ini tidak akan datang ke pikiater atau psikolog klinis untuk meminta disembuhkan. Ketiadaan tilikan ke dalam diri ini yang membuat gangguan kepribadian memiliki kemungkinan sembuh yang kecil.
Gangguan kepribadian yang banyak dihubungkan dengan perilaku kekerasan dan kriminalitas adalah gangguan kepribadian antisosial. Kepustakaan mengatakan sekitar 70 persen orang yang dipenjara mengalami gangguan kepribadian tipe ini. Bila mengalami gangguan ini, individu tidak mampu untuk mentaati norma-norma sosial yang ada di masyarakat. Walaupun banyak dihubungkan dengan tindakan-tindakan kriminal, bukan berarti gangguan ini sama artinya dengan kriminalitas.
Kejadian gangguan kepribadian ini di dalam masyarakat adalah sekitar 3 persen untuk laki-laki dan 1 persen untuk perempuan. Biasanya terjadi di daerah urban yang miskin atau tingkat ekonomi sosialnya rendah. Beberapa perilaku yang sering terjadi pada individu dengan gangguan ini adalah ; berbohong, kekerasan terhadap orang lain, kabur dari rumah, pencurian, berkelahi, penggunaan narkoba dan aktivitas-aktivitas melanggar hukum. Beberapa laporan mengatakan, perilaku tersebut dimulai bahkan saat masa kanak-kanak.
Individu yang mengalami gangguan seperti ini tidak mengalami gangguan kecemasan atau depresi akibat perbuatannya. Penjelasan yang terkadang di luar akal sehat tentang perbuatannya seringkali membuat ahli kesehatan jiwa berpikir apakah ini suatu gangguan skizofrenia. Tetapi dari pemeriksaan mental biasanya tidak pernah ditemukan adanya waham ataupun pikiran-pikiran tidak rasional.
Bahkan, seringkali individu dengan gangguan ini menunjukkan adanya daya pikir yang tinggi dan kemampuan berbicara yang melebihi rata-rata. Untuk itulah, sering ditemukan perilaku yang manipulatif terhadap orang lain. Mereka tidak dapat dipercaya dan hampir tidak pernah berkata benar tentang tindakannya. Kita melihatnya sebagai orang yang tidak punya hati nurani.
Apakah bisa dihukum?
Individu yang mengalami keadaan seperti ini biasanya tidak menyadari bahwa dirinya sakit. Hampir dapat dipastikan ketika gangguan ini berkembang, maka gangguan ini tidak akan mengalami masa perbaikan. Walaupun ada beberapa ahli yang mengatakan akan berkurang menjelang masa dewasa lanjut.
Kebanyakan gangguan kepribadian memang seringkali sulit diobati. Keadaan ini diperparah karena individu yang mengalami gangguan ini tidak punya tilikan atau kesadaran diri bahwa dirinya perlu diobati. Orang di sekitar individu yang akan merasakan dampak yang sangat tidak menyenangkan dari perilaku orang yang mengalami gangguan ini.
Walaupun disebut gangguan jiwa, tapi bukan berarti orang yang mengalami gangguan ini tidak dapat dihukum. Peristiwa yang terjadi pada kasus Ryan akan menempatkan Ryan pada tuntutan hukum yang jelas.
Seperti kita ketahui dulu, semua orang tahu bahwa Ryan melakukan hal tersebut salah satunya juga karena faktor materi. Ini dapat terlihat bahwa harta si korban diambil oleh pelaku. Ryan juga tahu kalau perbuatannya berkonsekuensi hukum sehingga menyembunyikan si korban dengan mengubur atau terakhir memutilasinya.
Dalam buku Psikiatri Forensik, guru saya pakar Psikiatri Forensik, Dr. Wahjadi Darmabrata, SpKJ(K), menyatakan, Dahulu diagnosis gangguan jiwa dianggap cukup untuk menyatakan bahwa terdakwa dibebaskan dari tuntutan. Padahal, sebenarnya yang diharapkan adalah kepastian seberapa jauh kemampuan tanggung jawab terdakwa terhadap perbuatannya yang melanggar hukum.
Untuk itulah, pemeriksaan yang mendasar terhadap kasus Ryan perlu dilakukan oleh psikiater forensik yang memahami gangguan kejiwaan dan kriminalitas yang terkait dengan kondisi yang dialami pelaku.
Pemeriksaan yang tepat dan cermat akan membuat hasil pemeriksaan dapat menjadi bahan pertimbangan hakim dalam memberikan keputusan kepada pelaku yang sering dianggap mengalami gangguan jiwa dan tidak bisa dihukum.
Ada banyak perubahan pada tubuh yang mungkin tak pernah Anda sadari. Padahal, perubahan itu mungkin sangat penting untuk diketahui karena dapat mengindikasikan adanya gejala suatu penyakit.
Beberapa anggota tubuh yang dapat dipantau dengan mudah setiap hari di antaranya adalah kulit, rambut, mata atau kuku. Perubahan pada anggota tubuh ini sebenarnya dapat memberikan informasi mengenai kondisi kesehatan Anda.
Berikut ini adalah beberapa perubahan yang mungkin dapat dijadikan petunjuk bagi adanya suatu gangguan kesehatan :
1. Mulut
- Permukaan Lidah Berwarna Putih : Lidah yang tiba-tiba warna permukaannya menjadi putih menandakan bahwa Anda memiliki infeksi jamur--jenis jamur oral (mulut), demikian menurut dr. Bruce Robinson dari the American Academy of Dermatology.
Mulut memiliki peran dalam mempertahankan keseimbangan bakteri baik, tetapi ketika benda asing, seperti antibiotik, masuk ke dalam mulut, bakteri menjadi tumbuh dengan tidak terkendali sehingga menutupi permukaan lidah. Obat antijamur dapat digunakan untuk menghilangkan permukaan putih tersebut, tetapi bila tidak kunjung hilang, segera periksakan ke dokter.
- Gusi Meradang : Ketika gusi meradang, kemudian Anda pergi ke klinik gigi, mungkin dokter gigi di klinik merupakan orang pertama yang tahu jika Anda sedang hamil. "Gusi yang membengkak merupakan salah satu efek samping yang pertama kali muncul dari perubahan hormon akibat kehamilan," ujar Sassan Rastegar, seorang dokter gigi di New York City.
- Sudut Mulut Retak (luka) : Menurut dr. Wilma Bergfeld, seorang ahli dermatologi dari the Cleveland Clinic, jika sudut mulut mengalami keretakan sehingga menyebabkan luka, ini menandakan bahwa Anda kekurangan vitamin A dan B --terutama B2, B6, dan asam folat -- dapat menyebabkan kulit di sekitar sudut mulut menjadi kering dan sensitif yang kemudian timbul keretakan pada ujung bibir Anda. Saran untuk mengatasinya, menurut dr. Vandana Y. Bhide, seorang ahli penyakit dalam, adalah dengan memperbanyak konsumsi makanan seperti sayuran hijau dan semangka.
2. Mata
- Bulu Alis Alami Kerontokan : Jika hal ini terjadi, mungkin terdapat masalah dengan tiroid sehingga menyebabkan produksi hormon tidak mencukupi. Di Amerika Serikat, lebih dari 27 ribu orang mengalami kelainan tiroid, dan 8 dari 10 penderita berjenis kelamin perempuan. Diperlukan pengobatan yang tepat sehingga penderita mampu menghasilkan hormon seperti sedia kala--dan tentunya mengembalikkan kelebatan alis mata.
- Lingkaran Gelap di bawah Mata : dr. Jennifer Wider, M. D dari the Society for Women's Health Research mengatakan bahwa hal tersebut terjadi karena adanya alergi. Hidung tersumbat, yang disebabkan oleh alergi, dapat melebarkan dan menggelapkan pembuluh darah di sekitar mata dan hidung. Ketika Anda telah mengetahui penyebab alergi dan kemudian mengobatinya, lingkaran gelap di bawah mata Anda akan menghilang.
3. Kulit
- Bercak Coklat pada Kulit : Jangan dulu merasa panik jika tiba-tiba muncul bercak coklat di kulit Anda. Karena menurut dr. Dina D. Strachan, ahli dermatologi di New York, bisa jadi itu adalah 'melasma', suatu kondisi, jinak, yang sering dikaitkan dengan penggunaan kontrasepsi. Para dokter belum mengetahui mengapa beberapa pil kontrasepsi dapat menyebabkan timbulnya bercak coklat tersebut di kepala, pipi, atau bagian atas bibir, hati-hati dengan paparan dari sinar UV, karena mampu mebuat bercak coklat tersebut semakin parah.
- Benjolan Kecil Berwarna Kuning Ahli penyakit dalam di New York, dr. Svetlana Kogan, mengatakan bahwa muculnya benjolan kecil berwarna kuning di tubuh Anda merupakan timbunan lemak yang disebabkan oleh kolestrol tinggi. Tonjolan kecil kekuningan ini dapat mucul dimana saja, tetapi paling sering terjadi di lutut, siku, tangan, dan kaki.
- Ruam di Bagian Bokong Munculnya ruam di bagian bokong Anda merupakan penyakit celiac, dipicu oleh makanan yang mengandung gluten (zat perekat). Penyakit celiac ini memberikan ruam merah yang gatal atau lecet pada bokong Anda, selain di daerah bokong, ruam dan lecet juga timbul di siku dan lutut.
4. Kuku
- Kuku Rapuh Menurut dr. Andrea Cambio, seorang ahli dermatologi di Florida, kerapuhan kuku dapat mengindikasikan seseorang kekurangan nutrisi-nutrisi penting seperti kalsium, vitamin D, atau zinc. Dengan tidak menggunakan cat kuku ditambah dengan menyeimbangkan pola makan atau merendam kuku selama lima menit di malam hari sebelum Anda melembabkannya dengan krim alpha hydroxy mampu mengembalikkan kecantikan kuku Anda.
Para ahli di Glasgow, Skotlandia, saat ini tengah melakukan riset untuk mencari cara mengobati kondisi yang sering dialami masyarakat modern, yakni gampang lupa.
Ilmuwan dari CPS Research mengatakan, saat ini fenomena gampang lupa semakin menggejala di masyarakat. Hal ini merupakan dampak gaya hidup modern yang begitu sibuk dan serbacepat serta informasi terlalu berlebihan (information overload). Kondisi ini dalam dunia medis disebut subjective cognitive impairment (SCI).
Menurut para ahli, riset yang dirancang ini diharapkan menemukan solusinya, termasuk menguji penggunaan obat Alzheimer, memantine, dalam dosis rendah.
Peneliti SCI menyatakan, penyakit gampang lupa dapat disebabkan gaya hidup hectic dan secara konstan dibombardir oleh informasi dari telepon seluler, Blackberry, televisi, radio, dan internet. Mereka menyebut kondisi ini dengan istilah busy lifestyle syndrome.
"Sifat lupa merupakan pertanda seseorang bertambah tua, tetapi bukti yang bersifat anekdot menyatakan kondisi ini juga menyerang kaum muda sebagai dampak kesibukan dalam bekerja dan hidup dengan membanjirnya informasi dari beragam saluran media yang kita ikuti setiap hari," ucap Dr Alan Wade, peneliti dari CPS Research.
"Apa yang kami teliti ini tidak perlu dipusingkan dengan hilangnya daya ingat yang kerap dihubungkan dengan kasus demensia secara dini. Studi ini ditujukan kepada mereka yang sering kehilangan kunci, lupa dengan nama seseorang, atau salah menempatkan gelas, dan tidak lebih serius dari hal itu," tuturnya.
Riset yang dilakukan CPS Research juga akan mengkaji penggunaan obat memantine secara luas yang rutin diberikan kepada pengidap Alzheimer. Diharapkan penggunaan dosis kecil obat ini dapat mengatasi SCI.
Memiliki gigi putih bersinar seperti yang sering tampak dalam iklan pasta gigi menjadi dambaan banyak orang, padahal gigi yang berwarna gelap pun masih bisa ditoleransi karena yang terpenting adalah kebersihannya, tidak ada karang gigi atau pun lubang.
Menyikat gigi merupakan pertahanan nomor satu masalah gigi. Paling sedikit kita harus menyikat gigi sehabis sarapan dan sebelum tidur di malam hari. Menggosok gigi jika dikerjakan dengan benar dapat membuang bakteri dan plak yang paling berperan dalam semua masalah gigi.
Akan tetapi menurut data Riset Kesehatan Dasar Indonesia tahun 2007, baru 7 persen penduduk yang berperilaku menyikat gigi dengan benar. Ditemukan pula angka keperawatan gigi yang sangat rendah, terjadinya keterlambatan perawatan gigi dan kerusakan gigi yang sebagian besar berakhir dengan pencabutan.
Cara menyikat gigi yang tidak benar, seperti menggosok terlalu keras atau menggosok gigi dengan sikat yang sudah mekar, menurut drg.Zaura Anggraini tidak ada gunanya. "Bulu sikat yang sudah mekar itu juga tidak efektif dalam membersihkan gigi sehingga masih banyak sisa makanan dan bakteri yang tertinggal," kata dokter yang diakrab disapa Rini itu.
Menyikat gigi yang benar adalah memegang sikat dengan gagang dalam telapak tangan sementara jempol diluruskan untuk bertindak sebagai penahan. Cara memegang sikat seperti ini membentuk sudut sedemikian rupa sehingga bulu-bulunya mencapai gusi dan sebelah bawah gusi selain permukaan gigi.
Perlahan, gosokkan sikat gigi dengan gerakan ke depan ke belakang pendek-pendek, tiga gigi saja sekali sikat. Kemudian dengan gerakan memutar pergelangan sedikit, sapukan sikat gigi ke bagian samping gigi untuk membersihkan kotoran dan bakteri dari garis gusi.
Dokter Rini menambahkan, anak-anak perlu diajari cara menyikat gigi yang benar. "Anak-anak biasanya hanya menggosok gigi bagian depan saja, padahal yang mudah berlubang adalah bagian gigi belakang," papar ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia itu.
Proses pembersihan gigi yang tidak tuntas sampai ke seluruh permukaan gigi akan menyebabkan timbulnya plak atau koloni kuman yang melekat erat pada permukaan gigi dan gusi. Plak tersebut tidak akan bisa hilang hanya dengan berkumur memakai obat kumur dan harus dibersihkan dengan menyikat gigi.
"Kuman-kuman itu mengeluarkan zat asam yang menyebabkan gigi berlubang," paparnya di sela acara pancanangan Bulan Kesehatan Gigi Nasional di Bandung, Jawa Barat, Senin (12/9/11).
Jika sudah terbentuk plak, lama kelamaan akan menjadi karang gigi dan kita harus membersihkannya di dokter gigi. "Menyikat gigi sudah tidak mempan untuk mengatasi karang gigi, makanya lebih baik dicegah dengan menyikat gigi yang benar," imbuhnya.
Performa menurun? Tidur siang saja dan Anda akan bangun dengan pikiran yang lebih tajam dan bugar. Berbagai penelitian menunjukkan tidur siang jauh lebih efektif daripada kopi dalam hal meningkatkan fokus dan mengganti waktu tidur malam yang kurang.
Akan tetapi yang namanya tidur siang tentu tidak membutuhkan waktu seperti halnya tidur malam. Penelitian menunjukkan tidur selama 15-20 menit sudah cukup untuk mendorong daya pikir dan kreativitas. Sementara itu tidur siang selama 10 menit sebenarnya sudah cukup membuat segar namun dengan cepat akan membuat mata mengantuk kembali.
Menurut Sanjeev Kothare, spesialis tidur dari Harvard Medical School, tidur siang yang terlalu lama justru menyebabkan tubuh menjadi lemas dan pusing. Apalagi jika waktu tidur Anda di malam hari normal, yakni 7-9 jam.
"Dua puluh menit adalah waktu yang paling optimal untuk meningkatkan performa, fokus, dan kewaspadaan," katanya seperti dikutip situs webmd.
Lantas, kapan waktu terbaik untuk tidur siang, khususnya bagi para pekerja? Anda bisa menggunakan waktu istirahat siang. Sesudah makan, gunakan waktu istirahat yang tersisa untuk memejamkan mata. Carilah tempat yang tenang dan minim gangguan.
Masalah lain yang sering menimpa masyarakat terutama di daerah perkotaan adalah mata kering. Dijelaskan oleh dr.Ratna Sitompul, Sp.M, mata kering adalah keadaan di mana air mata tidak bisa membasahi mata dengan semestinya.
Air mata dihasilkan oleh kelenjar air (kelenjar lakrimal). Fungsinya untuk membersihkan mata dan mengeluarkan benda-benda asing atau iritan.
Kaum perempuan yang telah memasuki masa menopause juga berisiko tinggi terkena fenomena yang disebut dry eye ini. Ini karena tubuh yang beranjak tua memproduksi sedikit lemak, sehingga lapisan air mata lebih cepat menguap dan membuat mata lebih cepat kering.
Mata kering juga bisa terjadi akibat cuaca yang kurang bersahabat, ruangan ber-AC, asap rokok, dan lensa kontak. Bagi masyarakat perkotaan, semua faktor tersebut mudah sekali ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Aktivitas yang membutuhkan konsentrasi tinggi, sehingga mata cenderung jarang berkedip dalam waktu lama, seperti bekerja di depan komputer, bisa memicu dry eye.
Tapi tak perlu khawatir, kondisi ini bisa diatasi air mata buatan. Obat tetes berupa air mata buatan ini bisa dibeli tanpa resep dokter. "Dasar pengobatannya adalah menggantikan air mata yang cepat mengering," kata dr.Ratna.
Selain itu, sebaiknya hindari faktor penyebab mata kering. "Jika sering bekerja di ruangan ber-AC, usahakan untuk sering keluar dari ruangan. Bisa juga dengan cara mengistirahatkan mata setiap 30 menit sekali jika sering menggunakan komputer," ujarnya.
Untungnya sindroma mata kering tidak menyebabkan gangguan penglihatan. Namun, pada kasus yang berat, apalagi bila tidak ditangani segera, dapat menimbulkan kerusakan pada mata, sehingga penglihatan terganggu.
Buat si kecil, meminum susu di dalam botolnya adalah suatu pengalaman nikmat tiada tara. Botol dan susunya tak beda dengan selimut hangat atau boneka beruang kesayangannya. Ketika Anda bepergian bersamanya, dan persediaan susu telah habis, si kecil bagaikan sedang "sakau" minum susu. Gelisah, uring-uringan, dan merepotkan.
Ketika sudah waktunya bagi mereka untuk belajar menggunakan gelas untuk minum susu, tantangannya berikutnya menanti. Berpisah dengan botol susu bukanlah ide menarik untuk si kecil. Meninggalkan botol sama rasanya dengan meninggalkan teman baiknya. Namun, Anda memang harus tega menggusur botol susunya itu.
Yang perlu Anda lakukan saat menerapkan latihan ini adalah kegigihan, ketekunan, dan selalu mengingat bahwa latihan ini akan berhasil. Buktinya, Anda tak pernah melihat murid TK masuk sekolah sambil membawa botol susunya, bukan? Berikut langkah yang bisa Anda lakukan:
Singkirkan botolnya
Menyapih anak memerlukan komitmen yang tinggi. Ketika Anda memutuskan ini waktunya anak berhenti menggunakan botol susu, sebaiknya botol susu pun tak lagi beredar di dalam rumah. Menyimpan botol di meja atau rak piring hanya akan membuat si kecil terus merengek dan mempersulit transisinya.
Cara satu-satunya: singkirkan botol tersebut dan pastikan si kecil melihat Anda melakukannya. Masukkan botol susu ke dalam tas, dan katakan pada anak bahwa Anda akan memberikan botol tersebut kepada anak lain yang lebih membutuhkan. Ajak anak membawanya ke kotak pos, ucapkan perpisahan, dan minta ia tetap tabah.
Tukarkan
Bila si kecil belum bersedia melepaskan botol susunya, Anda bisa menawarkan alternatif untuk memikatnya. Misalnya, dengan memberikan sippy cup (gelas yang diberi penyedot) sebelum benar-benar mengharuskannya menggunakan gelas. Atau, Anda bisa memberikan susu cokelat sebagai pengganti susu putihnya yang biasa. Anda harus hati-hati, agar anak yang tergolong pemilih tidak lantas memilih jenis minuman yang kurang bergizi.
Tekunlah
Tentu akan ada "pemberontakan-pemberontakan" kecil saat menjalani proses ini. Entah ia menangis sepanjang waktu, terjadi temper tantrum, atau ia bersikeras tak mau minum susu. Apapun yang terjadi, jangan menyerah. Anda telah membuat keputusan untuk menyingkirkan botolnya untuk alasan yang tepat, jadi tetaplah dengan rencana Anda. Proses ini tak akan mudah, namun bila Anda melunak, Anda hanya akan mempersulit kemajuan si kecil dan Anda sendiri.
Para penderita diabetes (diabetesi) terancam terkena komplikasi penyakit parkinson. Risiko penyakit yang menyebabkan kekakuan gerak ini paling besar dialami diabetesi yang masih berusia muda.
Hasil riset yang dipublikasikan dalam jurnal Diabetes Care menambah bukti ilmiah mengenai penyakit diabetes dengan parkinson. Salah satu penelitian menyebutkan diabetesi dewasa beresiko besar menderita parkinson dalam kurun waktu 15 tahun dibandingkan dengan orang yang tidak diabetes.
Tim peneliti dari Denmark menyebutkan diabetes dan parkinson pada dasarnya mungkin disebabkan oleh hal yang sama.
Mereka mmebandingkan 2.000 pasien parkinson dewasa dengan 10.000 orang berusia sama namun tidak menderita parkinson (kelompok kontrol).
Secara umum, 6,5 persen pasien parkinson sudah menderita diabetes selama 2 tahun sebelum mereka didiagnosa menderita penyakit yang ditandai dengan tremor dan kekakuan otot ini. Sebagai perbandingan, hanya 5 persen orang dari kelompok kontrol yang menderita diabetes selama 2 tahun sebelumnya.
Penelitian juga menunjukkan diabetes meningkatkan risiko tiga kali lipat untuk menderita parkinson. Hasil tersebut didapatkan setelah para peneliti memasukkan faktor usia, jenis kelamin dan kebiasaan merokok.
Pada umumnya parkinson lebih banyak menyerang orang berusia lanjut usia (60 tahun), tapi pada diabetesi biasanya mereka didiagnosa parkinson di usia yang lebih muda.
Walau risikonya besar, namun para peneliti menegaskan bukan berarti orang yang diabetes pasti terkena parkinson. Misalnya saja di Amerika Serikat, proporsi orang yang menderita parkinson hanya 0,8 persen pada diabetesi dan 0,5 persen pada orang yang bukan diabetesi.
Bagaimana diabetes memicu parkinson sendiri belum diketahui secara jelas. Namun para peneliti menduga inflamasi (peradangan) di seluruh tubuh akan menyebabkan kerusakan sel. Faktor lain adalah genetik.

Comments

Popular posts from this blog

KEGIATAN AKTIVASI VSAT

PP NOMOR 178 TAHUN 1979 TENTANG UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA